Angkatan Laut Amerika Serikat dihadapkan pada situasi sulit berkaitan dengan kapal selam Rusia. Mereka menghadapi kapal selam dengan kemampuan lebih baik dan jumlah besar untuk bisa mengancam kelompok tempur kapal induk mereka.
“Kapal selam [Rusia] yang kita lihat jauh lebih tersembunyi,” kata Adm. Mark Ferguson, komandan Angkatan Laut AS di Eropa sebagaima dilaporkan CNN dan dikutip Russia Today Sabtu 16 April 2016.
“Kami melihat [Rusia] memiliki sistem persenjataan yang lebih canggih, sistem rudal yang dapat menyerang darat pada rentang panjang, dan kami juga melihat kemampuan operasi mereka semakin membaik karena mereka mampu beroperasi jauh dari perairan sendiri.”
Menurut Ferguson, penyebaran kapal selam serang dan rudal balistik Rusia saat ini berada pada tingkat yang belum pernah terlihat sejak Perang Dingin. AS memiliki 53 kapal selam dalam pelayanan dan jumlahnya akan turun menjadi 41 pada 2020 karena keterbatasan anggaran.
Bahkan menurut pensiunan Angkatan Laut Adm. James Stavridis yang juga mantan komandan tertinggi NATO dengan jumlah saat ini, Pentagon tidak bisa memantau semua kapal selam Rusia, “Kita tidak bisa menjaga 100 persen  pandangan kita pada kegiatan Rusia hari ini,” katanya. “Kapal selam serangan kami lebih baik, tetapi tidak banyak. Kapal selam Rusia menimbulkan ancaman eksistensial untuk kelompok kapal induk AS.”
Ferguson mengakui bahwa Rusia miliaran dolar untuk upgrade armada kapal selam karena melihat NATO sebagai ancaman bagi keamanannya.
“NATO dipandang sebagai ancaman eksistensial untuk Rusia, dan di pasca Perang Dingin, perluasan NATO ke arah timur lebih dekat dengan Rusia, mereka melihat sebagai ancaman yang sangat mendalam,” katanya.
Penyebaran kapal selam Rusia menurutnya fokus pada melindungi sisi-sisi maritim Rusia dan untuk mengalahkan kemampuan NATO untuk beroperasi di Laut Baltik dan Laut Hitam.
Selama 20 tahun Rusia telah mengeluh bahwa ekspansi NATO ke timur merupakan ancaman militer bagi mereka. AS dan aliansi secara konsisten menyangkal hal ini, mencoba untuk membenarkan kebijakan sebagai salah satu yang dirancang untuk menjamin keamanan negara-negara Eropa Timur.
AS mengklaim sistem rudal anti-balistik AS yang disebarkan di Eropa untuk melindungi sekutu NATO dari kemungkinan serangan oleh “negara-negara nakal” seperti Iran dan Korea Utara.