Site icon

Ujung Turbulensi Melelahkan, India-Prancis Sepakati Pembelian 36 Rafale

USAF

Setelah keluar masuk dalam turbulensi yang panjang dan  melelahkan India dan Prancis akhirnya mencapai titik akhir kesepakatan dari pembelian 36 jet tempur Rafale. Dalam kesepakatan yang diambil April 2016 itu India akanmembayar US$8,8 miliar untuk 36 pesawat tempur  yang batch pertama akan dikirim 18-20 bulan setelah penandatanganan perjanjian.

Dassault sebagaimana dikutip NDTV Jumat 16 April 2016 mengumumkan akan meningkatkan produksi Rafale dari dua pesawat per bulan menjadi tiga pesawat untuk bisa memenuhi kerangka waktu pengiriman Rafale ke India dalam waktu tiga tahun ke depan.

Prancis awalnya meminta harga US$12 miliar untuk pembelian 36 pesawat tempur ini. Tetapi India menawar pada angka US$8 miliar. Angka ini termasuk untuk pemeliharaan, pelatihan dan dukungan teknis untuk seumur hidup serta transfer teknologi.

India juga akan mendapatkan transfer penuh teknologi tinggi yang terhubung ke pesawat tempur seperti sistem metalurgi, radar, elektronik dan persenjataannya. Selain Dassult, sub-kontraktornya Thales dan MBDA juga akan terlibat dalam program transfer teknologinya. Thales bertugas memasok radar, avionik dan sistem elektronik lainnya sementara MBDA bertugas memasok rudal.

Pembelian jet tempur Rafale oleh India benar-benar telah melalui jalur terjal. India telah memilih Rafale untuk kesepakatan pada tahun 2012 untuk pengadaan 126 pesawat, tetapi kontrak akhir belum ditandatangani. Keputusan awal bahwa 18 jet harus dibeli dalam bentuk jadi dan 108 diproduksi di India oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL), tetapi Dassault menolaknya. Hingga pada 2015, India memutuskan untuk memangkas hanya menjadi 36 pesawat yang dibeli dalam bentuk jadi. Tetapi lagi-lagi pembicaraan terus tertunda terkait harga dan berbagai hal lain.

Baca juga: 

http://www.jejaktapak.com/2015/12/23/typhoon-vs-rafale-memang-mana/

Exit mobile version