Pada Selasa 12 Arpil 2016 dua pesawat tempur Su-24 Rusia terbang rendah beberapa kali di sekitar destroyer Angkatan Laut Amerika USS Donald Cook di Laut Baltik. Angkatan Laut Amerika menyebut aksi ini sebagai serangan simulasi dan manuver yang provokatif dan berbahaya. Pertanyaanya kenapa tidak ada respons sama sekali dari kapal Amerika? Padahal Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan situasi yang terjadi sudah memungkinkan jika mereka menembak jatuh pesawat.
“Anda tidak bisa membunuh orang hanya karena mereka sedang menyebalkan,” kata pensiun Komandan Kapal Fregat dan Penjelajah Angkatan Laut Amerika Kapten Rick Hoffman kepada Navy Times Kamis 14 April 2016 tentang insiden itu.
“Kami tidak berperang dengan Rusia,” kata Kapten. Rick Hoffman.
“Ini akan menjadi salah satu hal yang menjadi operasi dan memiliki profil serangan yang mengancam dari seseorang yang mungkin tidak mengenali saya. Itu tidak terjadi di sini”
Sebagai mantan komandan patroli, yang melindungi kapal induk dan kendaraan serbu amfibi dari serangan udara, Hoffman tahu bagaimana menangani pesawat yang mengancam.
Pesawat-pesawat Su-24 Rusia terlihat tidak memiliki senjata selama terbang rendah di sekitar USS Donald Cook. Meskipun aksi ini kemungkinan melanggar perjanjian tahun 1973 antara AS dan Sovet yang masih berlaku dengan Rusia.
Menurut Hoffman, aksi ini kemungkinan besar terjadi untuk membangun propaganda untuk rezim Presiden Rusia Vladimir Putin. “Ini tidak jauh berbeda dengan Korea Utara. Dia melakukan sesuatu dan kemudian dia memainkan itu di dalam negeri untuk tujuan mendapatkan dukungan rakyatnya. “