Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui ditemukan banyak kelemahan pada peralatan tempur mereka yang terungkap saat digunakan dalam operasi tempur di Suriah. Berbagai kelemahan itu tengah dianalisi oleh para ahli.
“Ya, kelemahan tertentu telah ditemukan,” katanya saat di acara televisi tahunan yang dikenal dengan nama ‘The Direct Line with Vladimir Putin’ Kamis 14 April 2016.
“Saya akan jujur, ada banyak kelemahan dari mereka [senjata]. Semuanya sekarang sedang diperiksa secara hati-hati oleh para ahli. ”
Presiden mengatakan bahwa meminta ahli tempur dari perusahaan manufaktur pergi ke lapangan untuk memeriksa dan mencari solusi dari masalah tersebut. “Pekerjaan terus berlanjut,” tambahnya.
Namun Putin mengakui ada peningkatan permintaan tajam pada senjata Rusia setelah operasi Pasukan Rusia Aerospace di Suriah. “Minat pada senjata kami, terutama setelah dan selama operasi Pasukan Aerospace dan di Angkatan Bersenjata di Suriah telah tumbuh tajam,” kata Presiden.
“Kita tidak bisa memenuhi tuntutan pasar luar negeri pada beberapa jenis senjata, misalnya pada sistem pertahanan udara,” kata Presiden sebagaimana dikutip Kantor Berita TASS.
Putin mencatat bahwa khusus untuk menyelesaikan tingginya permintaan ini tiga pabrik untuk memproduksi berbagai senjata ini harus dibangun. Berbicara tentang pasar global senjata, Putin mencatat bahwa Rusia ada di tempat kedua di belakang Amerika. Pada tahun 2014, Rusia menjual senjata senilai US$15 miliar dan pada tahun 2015 mencapai US$14,5 miliar.