Pemerintah Republik Indonesia menganggap persoalan Natuna dengan China telah selesai setelah sebelumnya Indonesia menyampaikan protes keras kepada China terkait hal itu.
“Hal itu sudah dianggap selesai dan dianggap ada kesalahpahaman,” kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 13 April 2016.
Ia menegaskan posisi Indonesia baik secara garis batas yang dimiliki dan tradisi yang ada khususnya dengan China adalah saling menghormati. Pramono menambahkan bahwa kedua pihak baik Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Republik Rakyat China mendukung agar penyelesaian masalah itu dilakukan dengan jalan damai.
“Termasuk beberapa yang menimbulkan adanya ketegangan kawasan, diutamakan di kedepankan untuk bisa dilakukan dengan cara damai, sehingga saling menghormati dan tidak melibatkan pihak-pihak di luar kawasan,” katanya.
Menurut dia, Natuna merupakan bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak ada klaim sama sekali. “Itu bagian kita, tidak ada klaim sama sekali,” katanya sebagaimana dikutip Antara Rabu 13 April 2016.
Sebelumnya Pemerintah China pada Senin 21 Maret telah mengakui wiilayah perairan Natuna sebagai milik Indonesia. Pengakuan itu disampaikan setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno LP Marsudi memprotes keras tindakan kapal nelayan China yang masuk Natuna untuk mencuri ikan.
KP Hiu 11 yang ditabrak oleh kapal penjaga pantai China saat hendak melakukan upaya penangkapan KM Kway Fey 10078 pada 19 Maret 2016 lalu. Indonesia memang protes dengan kejadian itu, tetapi sepertinya China tidak peduli. Atau entah apa yang terjadi di balik layar di mana banyak orang tidak tahu.
Insiden itu jelas-jelas terjadi di perairan Indonesia. Artinya kapal China masuk ke wilayah Indonesia, bahkan itu bukan sebuah kapal sipil. Sungguh penghinaan besar tetapi Indonesia hanya bisa marah-marah saja.
Aneh, ketika ada kapal penjaga pantai negara lain masuk ke wilayah Indonesia kemudian menabrak kapal Indonesia, membebaskan nelayan yang mencuri ikan di Indonesia, tiba-tiba masalah selesai begitu saja.
Baca juga: Kenapa Kapal China Berani di Natuna, Tetapi Tak Berkutik di Argentina?