Pengiriman sistem pertahanan udara S-300 buatan Rusia ke Iran tidak lagi sekadar pemenuhan kontrak pembelian senjata. Tetapi ada maksud jangka panjang dari hal tersebut.
S-300 akan memainkan peran penting dalam menjaga keamanan nasional Iran. Pada saat yang sama, Moskow juga tengah tertarik mendukung Teheran pada sejumlah isu, termasuk memerangi ISIS di Suriah, pemukiman di Nagorno-Karabakh, dan menghalangi Turki.
“Iran membutuhkan kompleks pertahanan udara S-300 dan Moskow membutuhkan sekutu dalam memerangi ISIS,” kata analis militer dan politik Alexander Perendzhiev kepada RIA Novosti Selasa 12 April 2016.
Pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa pengiriman pertama dari S-300 sistem telah dikirim ke Iran. Sehari kemudian Wakil Perdana Menteri Rusia Smitry Rogozin mengkonfirmasi pengiriman itu.
“Pengumuman ini berarti bahwa Rusia memenuhi kewajibannya. Sebelumnya, Moskow mendengarkan pendapat Washington tentang S-300 ke Iran. Sekarang, situasi telah berubah,” kata analis itu.
Menurut Perendzhiev, sistem S-300 akan memainkan peran penting dalam menjaga keamanan nasional Iran karena perang modern difokuskan pada serangan udara dan serangan udara. Hal ini menjadikan wajar jika Barat memprotes pengiriman rudal S-300 ke Iran.
“Pada saat yang sama, Rusia membutuhkan Iran sebagai sekutu, terutama di Timur Tengah. Teheran telah membantu Moskow dengan memerangi ISIS di Suriah. Iran juga berkontribusi terhadap pemukiman di Nagorno-Karabakh. Negara ini juga membantu menghalangi langkah-langkah agresif Turki terhadap Rusia, “jelasnya.
Perendzhiev menyebutkan Iran akan menggunakan pertahanan udara Rusia hanya untuk perlindungan terhadap serangan udara. “S-300 bukanlah senjata ofensif, Iran memiliki hak untuk menggunakannya untuk pertahanan,” katanya.
Rusia-Iran menekan kontrak US$ 800 juta utnuk memberikan lima S-300 ke Iran yang ditandatangani pada tahun 2007. Kontrak itu telah terhenti setelah penerapan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran pada pertengahan 2010. Pada tahun 2011, Iran mengajukan gugatan US$ 4 miliar terhadap Rusia di Pengadilan Arbitrase Jenewa.
Pada bulan April 2015, Rusia kembali membuka pembicaraan pada pengiriman S-300 menyusul persetujuan kerangka kesepakatan tentang program nuklir Iran.
Pada bulan Juli 2015, Rusia akan memberikan versi modern dari sistem pertahanan udara S-300 ke Teheran. Rusia dan Iran diharapkan untuk memenuhi kontrak S-300 pada tahun 2016.