Awalnya dibangga-banggakan, kini Rusia mengalami celaka di Suriah. Sebuah helikopter serangan Mil Mi-28N Night Hunter jatuh di Suriah saat melakukan penerbangan di dekat kota Homs, Selasa 12 April 2016. Dua pilot helikopter tersebut tewas.
“Pada tanggal 12 April sekitar pukul 01.29 helikopter Angkatan Udara Rusia terlibat dalam kecelakaan, dan dua awak tewas,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam siaran persnya yang dikutip Russia Today.
Kementerian itu menyatakan helikopter jatuh tidak karena ditembak musuh. “Sekelompok ahli kecelakaan pesawat bekerja di lokasi kecelakaan. Penyebab kecelakaan sedang diselidiki.”
“Tidak ada yang menembak pesawat. Ini mungkin kegagalan teknis, “kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Presiden Rusia telah diberitahu tentang insiden itu.
Mil Mi-28N Night Hunter adalah helikopter serang segala cuaca, siang-malam dengan dua awak. Helikopter dipersenjatai dengan meriam 30mm dan rudal. Helikopter ini selalu diklaim, terutama oleh media Rusia, sebagai helikopter dengan kemampuan tempur yang luar biasa, yang memungkinkan untuk menyerang beberapa target secara bersamaan.
Insiden di Suriah adalah yang ketiga dari jenisnya dalam sejarah kinerja Mi-28N. Pada tanggal 2 Agustus 2015, sebuah helikopter Mi-28N milik tim aerobatik Berkuty (Golden Eagles) yang tampil di pertunjukan udara Aviamix dekat Ryazan, Rusia, jatuh dan meledak. Salah satu dari dua pilot tewas dalam insiden itu.
Kecelakaan Mi-28N pertama terjadi pada 2011, ketika sebuah helikopter serang jatuh karena kerusakan mesin. Chief pilot tewas dalam kecelakaan itu.
Jatuhnya helikopter di Suriah ini juga menjadi catatan cela dari operasi Rusia yang disebut sukses memamerkan berbagai senjata baru mereka.