55 Tahun Manusia Berjuang Taklukkan Luar Angkasa

55 Tahun Manusia Berjuang Taklukkan Luar Angkasa

BINTANG LEBIH DEKAT DARI KELIHATANNYA

space 2

Dalam beberapa tahun belakangan, berbagai perusahaan luar angkasa swasta bermunculan di Rusia. Misalnya, Dauria Aerospace dan Sputniks, mereka merakit dan meluncurkan pesawat luar angkasa kecil.

Penggemar luar angkasa juga mulai mengincar bintang. Mereka mengumpulkan uang untuk proyek antariksa mereka dalam platform crowdfunding. Pada awal 2016, sekelompok blogger pemerhati luar angkasa mengumpulkan hampir 29 ribu dolar AS di Boomstarter untuk meluncurkan pesawat luar angkasa ke Bulan. Mereka hendak memotret lokasi pendaratan pesawat luar angkasa Amerika Apollo dan robot lunar Rusia Luna dan Lunakhod.

Tahun ini, ilmuwan Rusia berencana meluncurkan sputnik-mini Mayak, yang juga dikembangkan berkat sumbangan masyarakat. Proyek ini bertujuan ‘menunjukkan bahwa luar angkasa itu dekat dan bisa dijangkau’, serta menguji teknologi yang dapat menyelesaikan masalah puing luar angkasa.

Pada pertengahan Maret, perusahaan swasta CosmosCurs mendapat izin dari Roscosmos untuk mengembangkan sistem multiguna untuk menerbangkan turis ke luar angkasa. “Syarat bagi turis tak terlalu serius,” kata Direktur Jenderal CosmosCurs Pavel Pushkin. “Mereka perlu melalui tes kesehatan untuk melihat apakan mereka punya kecenderungan mengidap penyakit serius dan mereka perlu melakukan ujian sentrifugal. Setelah itu, mereka bisa menandatangani kontrak dengan kami.”

Perusahaan ini berencana meluncurkan ekskursi pertama mereka pada 2020. Harga tiket berkisar dari 200 ribu hingga 250 ribu dolar AS. Sepertinya, setelah melalui periode panjang, seperti yang pernah diimpikan masyarakat Soviet, bintang kini lebih dekat bagi kita, tapi tak bagi semua orang.

Sumber: Indonesia RBTH