55 Tahun Manusia Berjuang Taklukkan Luar Angkasa

55 Tahun Manusia Berjuang Taklukkan Luar Angkasa

TUMBUH SEJAK LAMA

spacewalk 4

Pada akhir Maret, pemerintah Rusia menyetujui program luar angkasa terbaru untuk 2016 – 2025. Salah satu prioritasnya adalah pengembangan segmen Rusia di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Penggunaan stasiun pun diperpanjang hingga 2024.

Menurut Komarov, Roscosmos mendiskusikan eksplorasi gabungan ke Mars dengan NASA dan ESA (proyek ExoMars). Namun, dalam sepuluh tahun mendatang Rusia akan berkonsentrasi mempelajari ruang circumterrestrial, radiasi antariksa dan aktivitas tenaga surya, dan juga bersiap untuk eksplorasi ke bulan setelah 2025. Roscosmos berencana mengirim orang Rusia pertama ke bulan pada 2030.

“Kami perlu menyelesaikan banyak pertanyaan sebelum mengirim seseorang ke luar angkasa nan jauh di sana,” tutur Komarov. “Kami akan melanjutkan pengembangan proyek ExoMars dan kami yakin bisa merealisasikan tahap kedua misi ini pada 2018 – 2020.” Tujuan utama pada tahun-tahun mendatang adalah mengembangkan satelit komunikasi kelompok orbit dan penginderaan jarak jauh Bumi, serta meluncurkan perangkan antariksa baru bagi kepentingan ilmiah.

Para awak kru Ekspedisi 42 beristirahat dari pelatihan di Pusat Luar Angkasa Johson milik NASA untuk pengambilan foto awak pesawat. Pada baris depan di gambar di atas adalah para astronot NASA, yaitu Barry Wilmore (kiri), komandan; dan Terry Virts, insinyur penerbangan. Dari kiri ke kanan pada barisan belakang adalah para kosmonot Rusia, yaitu Elena Serova, Alexander Samokutyaev, dan Anton Shkaplerov, serta dan astronot Badan Antariksa Eropa (ESA) Samantha Cristoforetti, teknisi seluruh penerbangan. Sumber: Bill Stafford/NASA

Sepertinya rencana Rusia tak terlalu spesial dari segi ambisi dan cakupan mereka. Program antariksa Rusia dalam sepuluh tahun mendatang bahkan tak mencakup pembuatan roket super-berat. “Pengangkut roket kelas menengah Phoenix, yang seharusnya selesai pada 2025, merupakan awal dari pembuatan roket super-berat, tapi dalam waktu dekat hal itu tak akan dikembangkan,” terang Komarov. “Lalu mengapa menciptakannya sekarang? Untuk mengatakan bahwa kita yang pertama? Kita tumbuh sejak lama, siapa yang pertama menginjak Bulan, siapa yang pertama ke luar angkasa. Kami punya tujuan lain sekarang. Kami tak butuh ‘ambisi remaja’ semacam itu.”

Namun, kosmonot Rusia yakin bahwa mereka bisa menaklukkan Bulan dengan teknologi yang ada saat ini.  “Baru-baru ini, kami menciptakan terobosan dalam pengembangan material baru, dalam bidang energi. Saya rasa teknologi modern saat ini cukup untuk menaklukkan bulan. Bagaimanapun, itu dibutuhkan: sumber daya di Bumi cepat atau lambat akan habis dan kita perlu mengeksplorasi Bulan dan Mars,” kata kosmonot Oleg Kononenko.

NEXT: BINTANG LEBIH DEKAT DARI KELIHATANNYA