Site icon

Belum Pernah Israel Bangun Pertahanan Rudal Seperti Sekarang

Iron Dome

Tes rudal balistik jarak jauh dengan kemampuan membawa hulu ledak nuklir oleh Iran beberapa waktu lalu, menggarisbawahi kebutuhan untuk sistem pertahanan rudal yang mumpuni bagi negara-negara kawasan tersebut.

Pertahanan rudal terlihat semakin mendesak karena Iran sekarang menekankan upaya besar untuk menyembunyikan rudal di pegunungan. Hal ini terlihat tes dilakukan di Alborz  dengan manufaktur situs militer bawah tanah.

Menyembunyikan rudal di bawah tanah akan membantu Iran untuk menyembunyikannya dari bidikan satelit. Mempertahankan rudal siap diluncurkan pada silo bawah tanah juga bisa memungkinkan Iran untuk meluncurkan serangan kejutan, terutama dengan rudal berbahan bakar cari yang membawa muatan berat pada rentang lebih panjang dibandingkan bahan bakar bakar padat. Tetapi bahan bakar cair tetapi memerlukan persiapan yang panjang sebelum peluncuran sehingga tempat yang tersembunyi akan memberikan Iran waktu yang cukup untuk melakukannya..

Salah satu target yang jelas dari rudal balistik Iran adalah Israel. Yerusalem telah memiliki lebih dari satu dekade mengembangkan kemampuan untuk melawan Iran dan sekarang telah membawa sistem pertahanan baru yang ditingkatkan. Israel telah menambahkan lapisan untuk pertahanan rudalnya sambil mempertahankan kemampuan serangan.

Israel telah melakukan upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam membangun pertahanan rudal berlapis yang didukung dengan bantuan dari Amerika baik dari sisi keuangan atau teknologi serta pelatihan. Hal ini  seperti yang ditunjukkan dalam latihan dua tahunan Juniper Cobra. Latihan terbaru, yang digelar 21-25 Februari 2016 lalu untuk mengevaluasi kekuatan yang ada dan kekuatan yang masih dibutuhkan.

Seorang eksekutif senior kementerian pertahanan yang tidak disebutkan namanya sebagiamana dikutip Aviation Week Kamis 7 April 2016 mengatakan tiga dari empat lapisan pertahanan rudal operasional: rudal Arrow II; Iron Dome, artileri dan rudal pertahanan; dan yang pertama dari dua unit David Sling. Sistem pertahanan udara jarak menengah udara dan rudal telah diserahkan kepada Angkatan Udara Israel.

Selain pengenalan sistem baru, kekuatan defensif masing-masing lapisan sedang ditingkatkan. Jangkauan dan fleksibilitas dari Iron Dome telah diperluas; sistem sekarang mampu mengintersep roket serta pesawat dan UAV. Radar multimission Iron Dome sekarang kompatibel dengan radar David Sling. Yang terakhir, bertugas untuk mendeteksi dan mencegat rudal jelajah dan akan diintegrasikan dengan radar udara baru dengan aerostats.

Arrow II ditingkatkan untuk memenuhi ancaman rudal balistik yang berkembang. Konfigurasi terbaru, Blok IV, dilengkapi dengan radar baru EL-M-2080 Super Green Pine yang dibangun Israel Aerospace Industries Elta. Meskipun sistem Blok IV gagal tes baru-baru ini, sumber Kementerian Pertahanan yakin bahwa itu akan membuktikan dirinya dalam uji berikutnya akhir tahun ini.

Lapisan defensif paling atas juga akan dipertahankan oleh sistem Arrow, melalui Arrow III interceptor exoatmospheric. Pada akhir 2015, rudal menunjukkan intercept pertama di ruang angkasa, memukul target rudal balistik jarak jauh simulasi di orbit rendah. Interceptor akan memberikan Israel dengan kemampuan untuk menghancurkan rudal musuh di luar angkasa, jauh dari perbatasannya, dan memberikan waktu untuk memulai mencegat yang lain jika pencegatan pertama gagal.

Manajemen pertempuran jarak jauh tersebut memerlukan mata yang tajam, dan ini disediakan oleh kemampuan baru dari radar strategis seperti sistem Terra yang mengintegrasikan, radar electronically scanned array (AESA) Ultra UHF dan Spectra S-band yang akan mendeteksi dan melacak target rudal kecil, termasuk yang berkarakter siluman. Memanfaatkan teknologi gallium-nitrida, radar Spectra dilaporkan memiliki kekuatan dan presisi untuk mengklasifikasikan dan melacak beberapa target di kisaran yang sangat panjang dan memperkirakan lintasan mereka.

 

Exit mobile version