Site icon

Tu-95, Beruang Bising Yang Menakutkan Dunia

Wikipedia

Kehadiran bomber strategis jarak jauh Rusia dianggap sebagai tes kekuatan Inggris
Kehadiran bomber strategis jarak jauh Rusia dianggap sebagai tes kekuatan Inggris

Awalnya, pesawat ini direncanakan akan menggunakan mesin jet atau kombinasi mesin jet dan mesin turboprop. Prototipe pertama, Article 95/1, menggunakan delapan mesin turboprop dengan baling-baling berbilah empat yang berdiameter 5,6 meter. Desain baling-baling serta mesin berdaya tinggi yang dimilikinya membuat Tu-95 yang tidak tertandingi dalam hal kebisingan.Bahkan pesawat ini bahkan bisa terdeteksi oleh sonar kapal selam.

Namun, Tu-95 merupakan pesawat baling-baling tercepat di muka bumi dan merupakan satu-satunya pesawat pembom bermesin turboprop. Masa baktinya yang sangat panjang hanya tersaingi oleh pesawat pengebom strategis AS Boeing B-52. Keduanya pertama kali terbang sejak 1952 dan masih beroperasi hingga hari ini.

Tu-95 muncul ke publik pertama kali saat parade pesawat di Moskow, musim panas 1955. Ahli penerbangan asing sangat terkesan oleh pesawat ini, yang dijuluki Beruang (Bear) oleh NATO.

Selama bertahun-tahun, Tu-95 telah mengalami lebih dari 20 modifikasi. Desain Tupolev juga beberapa kali digunakan sebagai dasar perancangan tipe pesawat lain. Tu-116, yang terbang pertama kali pada 1957 dan ditujukan sebagai alat transportasi internasional pejabat tinggi Soviet, pada dasarnya merupakan Tu-95 tanpa perlengkapan pembom. Kompartemen bom di pesawat tersebut digantikan oleh kabin berisi 20 kursi penumpang, dapur, serta gudang.

Tu-95 menjadi pesawat Soviet pertama yang memiliki oven microwave untuk menyajikan makanan hangat bagi kru kabin.

Tak lama setelah Tu-116 diproduksi, Soviet membuat pesawat jet penumpang jarak jauh Tu-114 yang juga berbasis desain Tu-95. Kabin Tu-114 terdiri dari kompartemen tidur serta dapur, dan seorang koki turut menjadi kru tetap pesawat.

NEXT: RAJA BOM
Tu-95MS

Tu-95 berulang kali digunakan untuk melakukan uji peluncuran muatan nuklir dan termonuklir. Ketika menjalankan misi tempur, pesawat ini dipersenjatai dengan sebuah peluncur revolver dengan enam rudal jelajah Kh-55. Pembom ini juga membawa sepuluh misil pada cantelan di bawah sayapnya.

Tu-95V, hasil modifikasi Tu-95, diciptakan untuk melakukan uji peluncuran perangkat termonuklir AN602 yang berbobot 60 megaton. Perangkat tersebut kerap dijuluki Raja Bom. AN602 terdiri dari bom seberat 27 ton yang dilengkapi dengan sistem parasut. Ukuran bom yang raksasa tersebut membuat bom ini terlalu besar untuk dimuat di kompartemen pesawat, sehingga bom tersebut dibawa di luar badan pesawat. Saat uji coba peluncuran dilakukan, bay door pesawat dilepas dan badan pesawat dicat putih untuk merefleksikan panas dari ledakan.

Tu-95 tak memiliki kursi lontar. Dalam keadaan darurat, awak pesawat harus keluar melalui lubang palka di bagian roda pesawat. Teknisi kemudian memasang ban berjalan (conveyer belt) di lantai dek pesawat, agar pilot, navigator, dan teknisi dapat menggunakan ban tersebut untuk mencapai lubang palka. Tail gunner (penembak ekor) meninggalkan pesawat menggunakan lubang palka terpisah.

Uji coba dilakukan pada 30 Oktober 1961, dan pesawat tersebut terbang dengan ketinggian 39 kilometer dari episentrum. Setelah uji coba selesai, diketahui bahwa badan dan sayap pesawat mengalami kerusakan parah karena terbakar, dan bagian alumunium dari pesawat meleleh dan berubah bentuk. Kru uji coba yang dipimpin oleh Mayor Andrei Durnovtsev sangat bersyukur karena bom tersebut tidak diuji hingga tingkat maksimal, karena kekuatan ledakan bisa meningkat hingga seratus megaton.

Pada 1962, Tu-95V yang diawaki oleh kru yang sama kembali melakukan beberapa uji peluncuran termonuklir. Pesawat ini kemudian digunakan sekali lagi pada 1970-an untuk mengantarkan badan pesawat Tu-144 dari Moskow ke Novosibirsk. Barang bawaan tersebut digantungkan di bawah badan pesawat.

Baca juga:

Lihat, Bomber Tu-95 Rusia Meledak Saat Hendak Lepas Landas

Exit mobile version