Iran memiliki pintu terbuka untuk melakukan modernisasi militernya. Arab sudah melesat menjadi negara ketiga paling boros dalam belanja militernya. Hal ini menjadikan Israel terancam kehilangan keunggulan militernya di wilayah tersebut. Bukan hanya di ujung tanduk, keunggulan Israel bahkan sudah diujung rudal.
“Israel bisa kehilangan keunggulan militernya ketika negara tetangga terus membangun kekuatannya,” kata Kepala Staf Angkatan Udara Israel Brigjen. Tal Kalman saat berbicara di Fisher Institute for Air and Space Strategic Studies di Tel Aviv Rabu 5 April 2016.
Penawaran militer internasional yang membanjiri Timur Tengah telah menciptakan perlombaan senjata di kawasan tersebut. Ditambah dengan ketidakstabilan di banyak negara-negara tetangga, menciptakan situasi yang berpotensi berbahaya bagi Israel.
Kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara besar dan masuknya uang tunai sebesar US$150 miliar milik Iran yang semula dibekukan akan menjadikan Teheran leluasa untuk membeli senjata paling canggih. Salah satunya sistem rudal pertahanan udara S-300 yang akan segera dikirim oleh Rusia dalam beberapa hari lagi.
Sementara itu, pemerintah Israel belum menerima komitmen dari pemerintah Obama tentang bantuan militer yang diharapkan akan senilai US$1,6 miliar dari paket bantuan militer 10 tahun.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/03/07/5-senjata-paling-mematikan-israel-di-udara/
