More

    Akankah Dendam F/A-18 Pada F-16 Terbayar di India?

    on

    |

    views

    and

    comments

    Kementerian Pertahanan India menunjukkan minat yang lebih tinggi terhadap penawaran Amerika Serikat untuk memproduksi pesawat tempur F/A-18 Super Hornet untuk Angkatan Udara India. Rencana kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ash Carter ke New Delhi pada 10 – 12 April diperkirakan akan membahas masalah ini.

    Dengan kekuatan Angkatan Udara India yang turun hanya menjadi 33 Skuadron dan pembelian Rafale hanya menjadi 36 unit, India memang masih membutuhkan tambahan pesawat tempur. Salah satu alternatif adalah penawaran Boeing  dengan membangun Super Hornet di India.  Selain Boeing, Lockheed Martin juga menawarkan produksi F-16 untuk India. Kesamaan dua pesawat tersebut adalah saat ini keduanya di ujung garis akhir lini produksi mereka. Tanpa ada tambahan pemesanan, maka riwayat produksi dua pesawat moncer ini kemungkinan besar akan tamat.

    Tiga hari menjelang kunjungan Carter, AS serta Boeing dan F-16 produsen Lockheed Martin telah membuat “presentasi rinci” untuk pembangunan lini produksi di India. “Kedua tawaran (Boeing dan Lockheed Martin) menarik untuk strategi Make in India. Belum ada keputusan akhir yang diambil,” kata seorang sumber.

    Tapi India mungkin akan lebih melihat pada pesawat dua mesin F / A-18 dibanding Viper. Salah satu alasannya Boeing menawarkan “jalur produksi generasi baru” yang akan dilakukan di India. Selain itu, Angkatan Laut juga bisa mempertimbangkan untuk membeli F/A-18 di tahun-tahun mendatang untuk digunakan di kapal induk mereka.

    Hal lain yang mempersulit bagi posisi Lockheed Martin adalah langkah pemerintahan Obama untuk menjual delapan F-16 ke Pakistan dan yang terakhir sembilan helikopter serang AH-1Z Viper. Secara keseluruhan, Pakistan sekarang akan memiliki 84-85 F-16 yang akan digunakan terutama untuk menghadapi India. Ada kesempatan bagi F-16 diterima di India selama ada jaminan dari Lockheed bahwa yang diproduksi di India akan jauh lebih mampu dibandingakan dengan yang dibeli Pakistan.

    Pertarungan antara F/A-18 dan F-16 di India mengingatkan lagi pada awal munculnya dua pesawat yang kemudian menjadi tulang punggung Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika ini. Kedua pesawat muncul untuk bersaing dalam program pesawat tempur ringan Angkatan Udara AS, tetapi F/A-18 kalah waktu itu atas F-16 sebelum kemudian dengan berbagai perubahan akhirnya diambil Angkatan Laut. Akankah situasi berubah? Ketika keduanya sudah diujung usia Super Hornet akan membalas dendam atas kekalahan itu di langit India?

    Baca Juga:

    Hornet vs Viper: Awalnya Bersaing Hidup Mati, Kini Bahu Membahu

     

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this