Pada tanggal 4 April 1949, Amerika Serikat, Kanada, dan 11 negara-negara Eropa menandatangani aliansi militer yang kemudian menjadi paling kuat sepanjang masa: NATO.
Didirikan oleh Belgia, Kanada, Denmark, Prancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Norwegia, Portugal, Belanda, Inggris, dan AS dengan tiga alasan utama: mencegah ekspansionisme Soviet, menghentikan kebangkitan militerisme nasionalis di seluruh Eropa, dan mendorong integrasi politik Eropa .
Saat ini aliansi memiliki 28 negara anggota dengan tidak ada tandingnya. Berbeda ketika masa era Perang Dingin ada Pakta Warsawa yang menjadi musuh dari NATO.
NEXT: ANGGOTA
ANGGOTA
NATO awalnya terdiri dari hanya 12 anggota: Belgia, Kanada, Denmark, Prancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Inggris, dan Amerika Serikat.
Dalam dekade berikutnya, NATO terus berkembang, dan sekarang termasuk 28 negara anggota di seluruh hampir seluruh Amerika Utara, Barat, Tengah, dan Eropa Timur, dan kaki di Timur Tengah dengan Turki.
NATO saat ini bergerak menuju ekspansi baru dengan akan masuknya Montenegro ke dalam aliansi. Meskipun negara Balkan ini belum menjadi anggota, telah memulai pembicaraan. Selain itu, Bosnia dan Herzegovina, Georgia, dan Makedonia bercita-cita menjadi anggota aliansi militer ini.
NEXT: JANGKAUAN GLOBAL
JANGKAUAN GLOBAL
Meskipun NATO didasarkan hampir secara eksklusif di Eropa, dan terutama terbentuk sebagai aliansi militer melawan Uni Soviet, tetapi NATO memiliki jangkauan global dan telah berpartisipasi dalam operasi militer di seluruh dunia.
Secara global, NATO memainkan peran dalam memerangi pembajakan Somalia di Tanduk Afrika. Operasi Samudra Shield, diluncurkan pada tahun 2009. Di Ethiopia, NATO mendasarkan dukungannya kepada Uni Afrika. Operasi membantu memberikan pelatihan dan kapasitas operasional atas permintaan Uni.
Di Afghanistan 2001-2014, NATO memainkan peran kunci dalam operasi tempur di negara ini. Dari 11 Agustus 2003 hingga 2011, NATO memimpin Pasukan Bantuan Keamanan Internasional.
NATO kemungkinan akan memainkan peran utama dalam membantu untuk memerangi ISIS. Mayoritas negara-negara yang merupakan bagian dari koalisi anti-ISIS sudah menjadi anggota NATO.
NEXT: PENDANAAN
PENDANAAN
Kemampuan militer NATO diharapkan secara kolektif dibayar oleh setiap negara anggota. Idealnya, setiap negara anggota diharapkan untuk menghabiskan setidaknya 2% dari PDB tahunan pada belanja pertahanan. Namun, setelah berakhirnya Perang Dingin dan dua dekade relatif damai, sebagian besar negara-negara NATO tidak memenuhi hal itu.
Menurut laporan tahunan terbaru NATO dirilis pada 22 Juni 2015, hanya Estonia, Polandia, Inggris, Yunani, dan AS yang memenuhi ambang batas belanja 2% pada tahun 2015.
NEXT: PERTAHANAN RUDAL
PERTAHANAN RUDAL
Mulai tahun 2010, NATO mulai memperluas operasinya untuk memasukkan kemampuan pertahanan rudal balistik sebagai segmen inti pertahanan kolektif aliansi.
Tujuannya adalah untuk menempatkan pertahanan di pusat-pusat populasi Eropa dari serangan rudal balistik musuh. Pertahanan rudal adalah topik panas untuk Rusia, yang menuduh NATO menggunakannya sebagai dalih melakukan mentalitas Perang Dingin.
NATO, untuk sebagian, telah menyatakan bahwa setiap perisai pertahanan rudal dimaksudkan untuk memperkuat negara-negara seperti Turki dari rudal balistik dari Iran atau Suriah.
NEXT: PERTAHANAN UDARA
PERTAHANAN UDARA
NATO’s Integrated Air and Missile Defense (NIAMD) bertujuan untuk melindungi negara-negara NATO dari ancaman udara apakah itu dari pesawat atau rudal. NIAMD bertanggung jawab untuk tindakan seperti pengawasan udara, yang melacak dan penyadapan pesawat militer non-NATO.
Selain itu, NIAMD juga dapat digunakan untuk melawan ancaman udara seperti drone untuk rudal balistik hingga pesawat militer.
NEXT: CYBERDEFENSE
CYBERDEFENSE
Cyberdefense merupakan bagian dari tanggung jawab baru NATO. Aliansi ini memutuskan untuk membuat operasi pertahanan cyberdefense kolektif menyusul serangan cyber pada Estonia pada tahun 2008.
Operasi cyberdefense berkomitmen untuk membantu negara-negara melindungi jaringan komunikasi mereka, serta memastikan bahwa setiap jaringan negara NATO kompatibel satu sama lain.
NEXT: PASUKAN OPERASI KHUSUS
PASUKAN OPERASI KHUSUS
NATO mempertahankan Markas Operasi Khusus di Belgia yang mengkoordinasikan tim multinasional dari operator khusus. Secara keseluruhan, NATO melaporkan bahwa 26 negara anggota memberikan kontribusi pasukan ke markas, selain negara-negara bukan anggota dari Austria, Finlandia, dan Swedia juga ikut ambil bagian. Markas bertanggung jawab atas koordinasi dan pemanfaatan kekuatan operasi khusus di seluruh NATO. Dan pasukan NATO khusus digunakan untuk operasi NATO di seluruh dunia.
NEXT: NATO RESPONSE FORCE
NATO RESPONSE FORCE
NATO Response Force (NRF) diluncurkan pada tahun 2002 untuk menanggapi setiap masalah atau serangan dalam waktu yang sesingkat mungkin. Kekuatan terdiri dari udara, darat, laut, dan pasukan operasi khusus. NRF dimaksudkan untuk dapat disebarkan ke lokasi di mana saja dalam jangka waktu singkat. NATO baru-baru ini mengumumkan rencana untuk memperluas kemampuan NRF.
NEXT: OPERASI MARITIM
OPERASI MARITIM
NATO mempertahankan kekuatan angkatan laut yang berdiri terdiri dari empat kelompok maritim. Semua elemen dari kelompok milik NATO Response Force, dan tersedia untuk operasi reaksi cepat.
Pasukan angkatan laut NATO telah digunakan dalam berbagai operasi baru-baru ini. Kekuatan maritim NATO yang telah membantu untuk melawan pembajakan di Tanduk
Selain itu, pasukan NATO mempertahankan operasi di Mediterania. Sngkatan laut NATO juga terlibat dalam pembentukan embargo senjata terhadap Libya.
NEXT: LATIHAN MILITER
LATIHAN MILITER
NATO sering melakukan latihan militer untuk memastikan bahwa semua sekutu dapat beroperasi secara efektif bersama-sama. NATO telah melakukan latihan sejak tahun 1951 dalam upaya untuk mempelajari apa yang berhasil dan apa yang perlu perbaikan. Latihan terbuka untuk semua negara anggota, dan negara-negara mitra.
Latihan dilakukan dalam berbagai ukuran, lokasi, dan tujuan sehingga memudahkan pelatihan sebanyak situasi yang berbeda mungkin.