Meskipun Moskow menarik sejumlah kekuatannya dari Suriah, tetapi sepertinya Kremlin juga menambah kekuatan di sisi yang lain. Satu laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan bahwa Rusia telah mengerahkan sistem rudal balistik jarak pendek Iskander ke Suriah. Pertanyaannya, apa pengaruh dari penempatan Iskander ini?
Efek paling jelas adalah memunculkan kekhawatiran banyak negara di kawasan tersebut. Iskander akan memungkinkan pasukan Rusia untuk menyerang jauh ke dalam Turki, Yordania, Lebanon dan Israel dengan impunitas.
Rudal 9K720 Iskander-M yang disebut NATO sebagai SS-26 Stone-adalah rudal balistik jarak pendek yang sangat berbahaya. Sementara versi ekspor rudal memiliki jangkauan sekitar 280 kilometer dan payload dari 480 Kg. Sementara Iskander yang diperuntukkan bagi Rusia menurut Global Security mampu melesat pada rentang 500 kilometer.

Sumber-sumber lain seperti Missile Threat Project,, memperkirakan bahwa versi domestik dari Iskander memiliki jangkauan lebih pendek yakni sekitar 400 kilometer dan payload dari sekitar 700.
Apapun Iskander-M tetap akan ada dalam batas Range Nuclear Forces (INF) Treaty. Rudal efektif menggantikan rudal balistik nuklir OTR-23 Oka (SS-23 Spider) yang harus dihapus karena tidak sesuai dengan dengan perjanjian INF.
Kedua versi dari Iskander memiliki hulu ledak tunggal yang dilengkapi sistem bimbingan, tapi akurasi rudal tergantung pada varian. Menurut Missile Threat varian murni akan memiliki probabilitas akurasi melingkar 200m, tetapi jika ditambah dengan GPS atau GLONASS dapat dikurangi untuk 50m atau kurang. Jika sistem dilengkapi dengan radar atau sensor elektro-optik, akurasi Iskander bisa kurang dari 10m.
Iskander dapat membawa berbagai jenis hulu ledak termasuk varian high explosives (HE), varian sub-munition dispenser, varian fuel-air explosive dan varian HE penetrator variant.
Varian untuk Rusia juga dapat digunakan untuk membawa muatan nuklir. Itu berarti Iskander adalah senjata serbaguna.Iskander dirancang untuk menghindari pertahanan rudal. Menurut Missile Threat senjata bisa bermanuver di lebih dari 30g selama fase terminal. Ini juga dilengkapi dengan umpan untuk menipu rudal pencegat yang menjadikan Iskander sangat sulit untuk dicegat dengan teknologi pertahanan rudal saat ini.
Iskander selama operasi tempur, akan digunakan untuk menghancurkan target stasioner dan bergerak. Rudal akan sangat efektif untuk menghancurkan sistem rudal pertahanan udara, rudal jarak pendek, lapangan udara, pelabuhan, pusat komando dan komunikasi, pabrik dan target keras lain.
Rusia juga telah menempatkan Iskander-M di Kaliningrad yang dari titik ini Rusia bisa mengancam instalasi pertahanan rudal AS di Polandia dan lebih umum untuk mengintimidasi tetangganya. Ini mungkin juga yang menjadi alasan mengapa Rusia mengerahkan senjata ke Suriah, jika laporan tentang hal itu benar.