Generasi Baru Nona Berbahaya Segera Masuk Divisi Paratroop Rusia

Generasi Baru Nona Berbahaya Segera Masuk Divisi Paratroop Rusia

Sistem mortir self-propelled 2S9 Nona-S sedang menjalani uji terakhir di Perm sebelum dikirim ke salah satu divisi paratroop Rusia.

Zvezda TV sebagaimana dikutip Sputnik Sabtu 2 April 2016 melaporkan kendaraan ringan ini menawarkan pemandangan panorama, navigasi satelit dan sistem otomatis pengendalian tembakan.  2S9 Nona  (Newest Ordnance of Ground Artillery) adalah kendaraan amfibi yang dapat bergerak di air dengan dua air-jet yang ada belakang. Kendaraan ini menggunakan mortar 120 mm dengan laras 1,8 meter panjang dan dioperasikan oleh empat kru.

Sistem mortar berbahaya ini dapat digunakan sebagai mortir atau howitzer untuk memberikan tembakan langsung atau tidak langsung. Jangkauan maksimum tembakan 8,85 km dengan proyektil biasa, 12,8 km dengan proyektil dibantu roket dan 7,1 km dengan ranjau. Minimal jarak tembak adalah 1,7 km.

2S9 Nona dilengkapi dengan suspensi “jongkok” untuk masuk ke medan dan memastikan sudut tembak yang optimal untuk penembaknya.

Kendaraan ini menggunakan mesin diesel 5D20 kemasan 240 hp dan memberikan kecepatan maksimum 60 km / jam.

Selama awal 1980-an, sistem artileri Nona-S terbukti menjadi efektif di daerah pegunungan selama perang Soviet di Afghanistan.

Dengan kemampuan manuver yang tinggi dan daya tembak yang mengesankan, senjata ini menjadi kekuatan penting pasukan payung. Senjata ini juga bisa menembak target yang tidak dapat diakses oleh senjata biasa dan howitzer, karena jangkauan.

“Saya berbicara dengan petugas yang bertugas di Afghanistan dan mereka memuji artileri ini yang menurut mereka sangat akurat,”  kata Viktor Ignatyev, test driver kepada Zvezda TV.

Baca juga:

http://www.jejaktapak.com/2016/02/01/makna-di-balik-huruf-dan-angka-senjata-rusia/