Site icon

Angkatan Udara India di Bawah Ancaman China dan Pakistan

Angkatan Udara India menjadi bagian utama dari kekuatan pertahanan, berkat teknologi modern yang digunakan. Namun, kekuatan mereka saat ini di bawah ancaman dari China dan modernisasi cepat angkatan udara Pakistan.

Hal ini juga menggarisbawahi bahwa menyelesaikan “krisis” kekuatan udara harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah India. “Meskipun senjata tempur kelas dunia, kekuatan IAF [Angkatan Udara India] jatuh dan kekuatan struktur bermasalah, dikombinasikan dengan perolehan dan pengembangan program bermasalah, mengancam superioritas udara India atas para pesaingnya yang melakukan modernisasi cepat, China dan Pakistan,” kata Carnegie Endowment dari International Peace, tink tank Amerika.

Dalam laporan berjudul ” The Manifold Travails of the Indian Air Force” yang ditulis oleh Ashley Tellis, pakar Amerika yang fokus pada India dan Asia Selatan berpendapat bahwa India perlu dominasi udara untuk menjaga stabilitas di Asia selatan dan juga untuk melestarikan keseimbangan strategis di kawasan Indo-Pasifik. “Krisis kekuatan udara India harus menjadi prioritas New Delhi,” kata laporan itu.

Ia menambahkan bahwa pada awal tahun ini, kekuatan tempur IAF terus berkurang sementara banyak pesawat garis depan yang usang.

Lembaga ini membandingkan kekuatan Angkatan Udara China, Pakistan dan India. Dikatakan bahwa mereka memiliki sekitar 750 pesawat canggih baik untuk pertahanan udara  atau jet tempur multirole dibandingkan dengan IAF yang hanya 450 pesawat.

“IAF membuthkan 42-45 skuadron pada 2027 membutuhkan sekitar 750-800 pesawat, jika ingin mempertahankan keunggulan kekuatan udara di Asia Selatan yang telah mereka nikmati sejak tahun 1971,” kata laporan itu yang dikutip Business Insider.

Namun Tellis mengatakan bahwa kemungkinan IAF untuk bisa mencapai kekuatan itu pada 2027 tampaknya sulit untuk terealisasi.

 

 

Exit mobile version