Ahli militer AS mengingatkan tentang bahaya dari rudal balistik antarbenua DF-41milik China. Rudal ini diperkirakan telah memiliki kemampuan untuk bisa menghantam daratan Amerika.
“Mengingat jumlah tes yang dilaporkan, adalah wajar berspekulasi DF-41 akan dikerahkan ke pangkalan Angkatan Roket Strategis China pada 2016,” kata Richard Fisher, peneliti senior International Assessment and Strategy Center sebagiamana dikutip Financial Times .
Rudal ini diperkirakan memiliki rentang 9.000 mil dan merupakan rudal pertama di gudang senjata China yang mampu memberikan beberapa hulu ledak ke wilayah AS dari setiap lokasi di daratan Cina. Tidak seperti rudal China sebelumnya, DF-41 tidak terbatas pada peluncur silo, dan dapat digunakan dengan sebuah peluncur bergerak.
Hingga tahun 2008, China diyakini hanya memiliki 20 hulu ledak nuklir. Menurut Fisher, jumlah itu kini membengkak menjadi antara 200 dan 400. Jumlah ini sebenarnya juga masih jauh di bawah yang ada di gudang Amerika Serikat yang diyakini memiliki 4.760 hulu ledak nuklir. “Kami melihat peningkatan pesat dalam jumlah hulu ledak nuklir China yang dapat mencapai Amerika Serikat,” kata Fisher.
Militer China telah membuat sejumlah kemajuan dalam beberapa tahun terakhir. Rudal DF-21d “carrier-killer” telah membuat kapal Angkatan Laut AS rentan di Pasifik. Sementara model yang lebih baru DF-26 juga mampu membawa hulu ledak nuklir.
“Rudal ini dapat bergerak cepat, dan tidak memiliki tuntutan yang ketat dari mana dia harus diluncurkan. Sehingga sangat membantu untuk pergerakan pasukan rudal dan akan sangat membantu untuk penyebaran cepat, peluncuran cepat, dan perpindahan cepat elemen tempur,” kata Andrew Erickson yang menulis untuk surat kabar China Youth Daily Desember lalu.
Surat kabar itu menambahkan bahwa DF-26 bertujuan untuk menghalangi konflik di Laut China Selatan, di mana Amerika Serikat telah melakukan sejumlah patroli di dekat proyek reklamasi tanah diperebutkan Beijing.
