Drone Jatuh di Batam Buatan Inggris, Indonesia Anggap Biasa

Drone Jatuh di Batam Buatan Inggris, Indonesia Anggap Biasa

Pesawat tak berawak yang jatuh di perairan Batam tetnyata buatan Inggris meski belum dijelaskan milik negara mana. Banyak pihak yang mengaitkan pesawat ini digunakan untuk mengintai pertahanan Indonesia oleh negara asing.

Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjaddin Pekanbaru Marsekal Pertama Hendri Alfiandi membantah hal itu. Dia juga membantah pernyataan di media massa yang menyebutkan adanya indikasi pengintaian oleh negara asing.

“Pesawat tanpa awak itu adalah drone pengintai. Kemungkinan, benda itu jatuh atau lepas kendali saat uji coba. Saya kira tidak ada masalah. Itu hanya hal biasa. Tidak ada indikasi pengintaian dari negara lain,” katanya Jumat 1 April 2016.

Sebelumnya, anggota TNI AL menemukan pesawat tak berawak jatuh di perairan Batam, Kamis 31 Maret 2016. Benda itu di bawa ke Mapolda Kepri untuk diperiksa.

Hendri mendeskripsikan drone target itu merupakan produk buatan Meggitt Defence Systems, sebuah perusahaan asal Inggris yang spesialis mengembangkan produk aviasi untuk keperluan pertahanan. Produk Meggitt sudah digunakan di berbagai negara, termasuk NATO.

Meggitt Banshee sendiri adalah sebuah sistem target yang menyediakan simulasi penembakan untuk pelatihan senjata pertahanan udara, baik dari darat maupun dari laut. Drone ini memiliki kecepatan maksimum 200 knot, dapat digunakan berkali-kali, diluncurkan dengan menggunakan katapel dari dek kapal, memiliki jangka waktu penggunaan hingga 25 tahun dan mudah mendapatkan suku cadangnya.

“Namun, Indonesia harus tetap waspada. Karena alat itu adalah alat tempur yang canggih dan mempunyai fungsi selain sebagai kamera,” katanya.