Presiden Amerika Serikat Barack Obama, bergabung dengan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye dan Perdana Menteri Jepang memperingatkan Korea Utara mengenai aksi provokasi dengan melakukan uji coba nuklir dan peluru kendali baru-baru ini. Tetapi apa jawaban Kim Jong un? Menembakkan rudal lagi.
Ketiga pemimpin itu bertemu di Washington, di sela-sela pertemuan puncak tentang keamanan nuklir global. Ketiganya menegaskan kembali komitmen negara mereka untuk saling mendukung serta memperingkatkan bahwa mereka bisa mengambil langkah lebih lanjut untuk menghadapi ancaman-ancaman dari Pyongyang.
“Kami bersatu dalam upaya kami untuk mencegah dan mempertahankan diri dari provokasi-provokasi Korea Utara,” kata Obama kepada para wartawan setelah pertemuan bersama antara AS, Jepang dan Korsel Kamis 31 Maret 2016 waktu setempat. “Kami harus bekerja sama untuk menghadapi tantangan ini.” Hubungan antara Park dan Abe pada masa lalu berlangsung dingin, namun kedua sosok itu dalam beberapa bulan terakhir ini bersatu karena sama-sama memiliki kekhawatiran tentang Korea Utara.
Korut pada 6 Januari melakukan uji coba bom nuklir untuk keempat kalinya dan bulan lalu meluncurkan sebuah roket jarak jauh ke luar angkasa.
Bukannya takut, mendapat ancaman tiga pemimpin negara itu Korea Utara justru membalas dengan kembali menembakkan rudal. Korea Utara dikabarkan meluncurkan proyektil yang kemungkinan sebuah rudal balistik ke Laut Jepang pada hari Jumat 1 April 2016.
Kantor Berita Yonhap mengutip pejabat militer Korea Selatan melaporkan proyektil ditembakkan sekitar pukul pukul 13.00 waktu setempat dari daerah timur laut Korea Utara.
“Proyektil diduga rudal balistik dan militer Korea Selatan saat ini sedang menganalisis lintasan,” kata pejabat itu.