HENGKANG KE LUAR NEGERI
Setelah mengetahui bahwa para pilot menganggur di pasar domestik dan di saat bersamaan jumlah lowongan menurun, beredar informasi bahwa para pilot Rusia menemukan pekerjaan di luar negeri. Persatuan Pilot memperkirakan sejak akhir 2014, sekitar 50 pilot mendapat pekerjaan di negara lain.
Sebagai contoh, tahun lalu surat kabar Izvestia menuliskan bahwa 264 pilot Rusia bekerja untuk maskapai Emirates.
“Ada permintaan bagi para pilot kami di luar negeri. Sebagai contoh, Tiongkok, menurut berbagai sumber, membutuhkan 300 pilot berpengalaman. Namun, Tiongkok memiliki peraturan medis yang ketat, sehingga tahap seleksi cukup berat. Pada seleksi terbaru, dari 20 pilot Rusia hanya dua orang yang terpilih. Sayangnya, para bibit unggul kita harus meninggalkan Rusia,” kata Boichuk.
Roman Gusarov dari Avia.ru setuju dan menambahkan bahwa pilot Rusia kerap lebih memilih bekerja untuk maskapai asing. “Ini bukan hanya fenomena hari ini. Hal ini juga terjadi pada tahun-tahun ketika maskapai Rusia kekurangan pilot berpengalaman. Hal yang paling menyedihkan ialah perusahaan asing memilih pilot Rusia yang paling berpengalaman. Siapa saja yang bisa berbahasa Inggris dengan baik selalu siap pergi ke luar negeri,” kata Gusarov.
Bulan lalu, sebuah lembaga khusus akan mendiskusikan langkah untuk membantu mempertahankan jumlah pilot, kata persatuan tersebut.
Para pakar meyakini bahwa banyak pilot yang bekerja untuk maskapai yang berorientasi terhadap transportasi turis bisa kehilangan pekerjaan mereka. “Jika dalam waktu dekat, setidaknya pada Maret, tidak dibuka penerbangan ke Mesir, pada akhir tahun ini kita akan menyaksikan sejumlah kebangkrutan lainnya, sekitar lima hingga enam perusahaan dari 20 perusahaan pertama,” kata Boichuk menyimpulkan.