Defense Research and Development Organization (DRDO) India mengumumkan bahwa mereka telah dekat dengan akhir dari pengembangan senjata energi diarahkan atau directed energy weapon (DEW) berkekuatan 10 kilowatt yang mampu untuk menembak jatuh drone.
Sejumlah militer di seluruh dunia berada dalam pengejaran senjata energi futuristik ini. Rusia, AS, dan China telah mengambil langkah besar untuk membangun senjata menggunakan energi laser atau gelombang microwave yang benar-benar bisa mengubah medan perang.
DRDO India mengumumkan mereka juga sedang menyempurnakan state-of-the-art senjata energi dengan menggabungkan teknologi pelacakan presisi dengan laser.
Perangkat telah berhasil diuji di Center for High Energy Systems and Sciences (CHESS) dan mampu menembak target pada jarak 2.600 kaki. Sebuah demonstrasi untuk militer juga telah dilakukan di Terminal Ballistics Research Laboratory pada September 2015 lalu.
Menurut Times of India, DRDO memprioritaskan pengembangan DEW selama 15 tahun. Badan ini juga mengklaim telah membangun sejumlah sistem DEW kecil termasuk perangkat yang dirancang untuk melumpuhkan ranjau dan bom rakitan, kendaraan unit pengendalian massa, dan perangkat genggam untuk melawan individu bersenjata kuat.
Dalam rencana jangka panjang senjata akan mencakup chemical oxygen iodine lasers, high-power fiber lasers, dan laser 25 kilowatt yang dapat melumpuhkan rudal balistik selama fase terminal dari jarak hingga empat mil.
Pemasangan senjata energi di pesawat dan kapal angkatan laut juga jadi prioritas, tapi hal ini akan lebih menantang karena mengarahkan sinar energi dari platform bergerak akan jauh lebih sulit.
Namun jika mampu maka hasil yang didapat akan sangat layak dengan tingkat kesulitan yang dihadapi. Salah satunya efektivitas biaya dan pasokan amunisi hanya dibatasi oleh sumber daya senjata. Senjata energi juga biaa menembak dengan kecepatan cahaya, hampir tidak bersuara, dan dapat membatasi jaminan kerusakan.
Awal bulan ini, raksasa pertahanan Lockheed Martin mengumumkan bahwa mereka bisa menghasilkan senjata energi yang efektif.
“Teknologi itu sekarang telah ada. Mereka dapat dikemas dengan ukuran, berat, daya dan panas yang dapat dimuat ke platform taktis yang relevan, apakah itu sebuah kapal, kendaraan darat atau platform udara,” kata Paul Shattuck, Direktur DEW Lockheed, mengatakan Defense News.