Pertama Sejak 1980, Angkatan Darat Iran akan Dikirim ke Irak dan Suriah

Pertama Sejak 1980, Angkatan Darat Iran akan Dikirim ke Irak dan Suriah

Seorang komandan senior di Angkatan Darat Iran mengatakan kepada wartawan pada 23 Maret bahwa Teheran telah mengerahkan Pasukan Khusus ke Suriah dan Irak untuk menjadi “penasihat”.

Ini akan menandai pertama kalinya pasukan Angkatan Darat – dalam hal ini, pasukan komando dan penembak jitu dari Batalyon Rapid Response – akan telah beroperasi di luar perbatasan Iran sejak Perang Iran-Irak tahun 1980-an.

Selama ini kehadiran militer Iran ke Suriah dan Irak sudah banyak dipublikasikan. Tetapi yang harus diingat pasukan yang dikirim adalah Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC). Dan baru kali ini pertama kalinya ada pengumuman Angkatan Darat Iran juga akan berkontribusi dalam operasi militer di Suriah.

Angkatan Darat dan IRGC, meski sama-sama kekuatan militer di Iran, memiliki sejarha yang berbeda. Angkatan Darat menjadi kekuatan militer utama Iran sebelum revolusi 1979. Sementara IRGC didirikan setelah revolusi sebagai pasukan pengawal yang bertugas melindungi revolusi dan melawan kudeta oleh Angkatan Darat, yang melihat para ulama dengan kecurigaan.

Kedua lembaga ini telah bersaing sejak saat itu. Angkatan Darat menjadi organisasi militer tradisional, sedangkan korps pengawal revolusi mengejar kemampuan asimetris dan  peperangan  revolusioner. Masing-masing memiliki cabang darat, laut, dan udara sendiri-sendiri.

Sejak tahun 1979, para ulama telah meminggirkan Angkatan Darat dan mendukung IRGC. Korps ini menerima peralatan dan pendanaan yang lebih baik, meskipun ukuran mereka hanya sepertiga dari kekuatan Angkatan Darat (Personel IRGC 150.000 sementara Angkatan Darat 350.000). Saat ini yang mendominasi urusan militer Iran, hampir seluruhnya berasal dari IRGC.

Angkatan Darat, bertanggung jawab untuk mengamankan perbatasan barat Iran dengan Irak. Komandan pasukan darat militer mengumumkan pada pertengahan Maret bahwa timnya telah menetralkan infiltrasi ISIS di perbatasan. Pasukan darat juga dilaporkan mengerahkan helikopter, dan pesawat untuk mengawal 800.000 jamaah haji Iran saat menyeberang perbatasan Irak pada Desember 2015.

Pengumuman penyebaran Angkatan Darat ke Irak dan Suriah datang setelah pihak yang bertikai di Suriah setuju untuk penghentian permusuhan bulan lalu. Penghentian permusuhan berarti Iran tidak lagi membutuhkan 2.500 tentara yang ikut melancarkan serangan bulan lalu di Aleppo utara guna memotong rute pasokan utama dari Turki.

Yang pasti laporan bahwa Iran kembali penyebarannya di Suriah hanyalah refleksi dari upaya Teheran untuk melakukan konfigurasi ulang pasukannya di negara itu dan mencerminkan perubahan kondisi di lapangan.