Dalam perkembangan tiba-tiba Moskow telah memunculkan sinyal untuk membuka hubungan kembali dengan Turki yang telah tegang akibat insiden penembakan pesawat Rusia tahun lalu ketika menggelar misi serangan di perbatasan Suriah-Turki. Tinggal bagaimana Ankara menanggapinya.
Otoritas penerbangan sipil Rusia telah mencabut larangan penerbangan ke Antalya di Mediterania, yang dikenal sebagai Riviera Turki dan menjadi tujuan populer bagi wisatawan Rusia. Tidak ada penjelasan diberikan terkait dengan keputusan ini. Tetapi yang jelas Ural Airlines akan segera kembali terbang tujuh kali seminggu dari kota-kota Rusia Rostov-on-Don, Nizhny Novgorod dan Kazan ke Antalya.
Moskow sebelumnya telah melarang penjualan paket wisata dan penerbangan charter ke Turki serta impor barang tertentu dari Turki setelah pesawat serang Su-24 mereka ditembak oleh F-16 Turki pada 24 November 2015. Pada bulan Desember, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perintah untuk memperpanjang sanksi ekonomi Rusia melawan Turki.
Tetapi keputusan terbaru Moskow menunjukkan bahwa wisatawan Rusia dapat kembali ke Turki seperti sebelumnya. Jumlah wisatawan Rusia telah turun satu juta tahun lalu menjadi 3,6 juta.
Sinyal lain dari Rusia adalah pernyataan politikus senior Rusia Valentina Matviyenko saat berbicaradi majelis tinggi parlemen Rusia yang mengatakan “Hubungan kita dengan Turki harus dibawa keluar dari kebekuan yang dalam. Kami benar-benar siap untuk memecahkan ini.”
Untuk mencairkan kebekuan ini, Turki perlu mengambil langkah dan mengambil tanggung jawab untuk menembak pesawat Rusia. “Sayangnya, kami belum merasakan indikasi dari Ankara bahwa langkah tersebut akan diambil,” tambahnya
Tetapi jelas bahwa sikap Rusia mulai melunak mengingat ketika situasi mencapai puncak ketegangan Putin terlihat sangat keras bersuara. Putin bahkan telah berbicara dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani dua kali dalam beberapa hari terakhir. Turki dan Qatar terkait erat pada Suriah dan emir juga secara pribadi dekat dengan Presiden Turki Recep Erdogan. Kemungkinan emir telah bertindak sebagai perantara.
Yang pasti, Moskow sedang mempersiapkan upaya untuk membuka kembali hubungan dengan Ankara. Tetapi apa alasannya Moskow mengambil sikap ini?