Ketika dunia menyaksikan Presiden Barack Obama mengulurkan tangan persahabatan kepada pemimpin Kuba Raul Castro dan orang-orang Kuba pada 20 Maret 2016 lalu, petugas medis dari 59th Medical Wing siaga penuh untuk memberikan perawatan jika terjadi kondisi darurat.
Wing ini telah mengubah pesawat raksasa C-17 Globemaster III menjadi sebuah rumah sakit terbang termasuk untuk menangani operasi berat.
” C-17 Globemaster III diubah menjadi rumah sakit trauma yang mampu memberikan perawatan intensif, ruang gawat darurat, bank darah dan operasi pada saat itu juga untuk mendukung kunjungan presiden,” kata Kolonel Mark Ervin, Kepala Operasi 59th Medical Wing Angkatan Udara Amerika.
Sebuah Tactical Critical Care Evacuation Team-Enhanced, atau TCCET-E, dari 59th MDW terbang dengan C-17 ke Kuba menjelang kunjungan bersejarah tersebut. Dalam penerbangan, tim mengkonfigurasi pesawat sehingga memiliki kemampuan fungsional trauma ketika mereka mendarat.
Nah sebelum kedatangan presiden, tim sepenuhnya telah terintegrasi ke dalam semua aspek dari Departemen Pertahanan, Gedung Putih, dan Departemen Luar Negeri dan sistem tanggap darurat untuk menerima pasien jika memang dibutuhkan.
“TCCET-E adalah salah satu kemampuan terbaru dan paling khusus di Layanan Medis Angkatan Udara. [Kami] pada dasarnya dapat mengubah pesawat, dalam hal ini C-17, menjadi ruang operasi terbang, “kata Mayor. David Matteson, ahli anestesi 59th MDW. “Kami membawa rumah sakit penuh untuk pasien,” tambahnya.
Tim memiliki kemampuan melakukan operasi tanggap darurat, pesawat tidak hanya mengangkut pasien tetapi juga memberikan perawatan secara definitif.
Konsep tim evakuasi perawatan kritis ini lahir dari kebutuhan untuk menyelamatkan nyawa pasukan tempur. “Banyak penelitian menyimpulkan pasukan tempur yang cedera di Afghanistan dan Irak bahwa banyaknya waktu yang diperlukan untuk korban luka serius untuk bisa sampai ke meja operasi secara langsung terkait dengan kemungkinan bertahan hidup,” kata Ervin sebagaimana dikutip .
“TCCET-E dirancang untuk secara cepat memberikan kemampuan menyelamatkan nyawa dan perawatan bedah di lingkungan yang paling terpencil dan keras sekalipun.”
Tim ini terdiri dari lima orang yakni dokter bedah trauma, penyedia anestesi, dokter obat darurat, perawat pengobatan darurat, dan seorang teknisi ruang operasi. Semua anggota secara khusus dilatih untuk memberikan perawatan bedah dalam pesawat terbang.
Ketika tim diaktifkan untuk misi, ia membawa kurang dari 500 pon peralatan di tas portabel. “Selama penerbangan ke Havana, tim ini pergi dengan semua tas tertutup untuk siap menerima korban trauma dalam tiga menit,” kata Ervin.
TCCET-E semakin menambah kemampuan 59th MDW Critical Care Air Transport Team yang meningkatkan kemampuan mereka untuk memberikan perawatan medis secara intensif jika beberapa pasien memerlukan evakuasi.
“Tim kami mampu menangani tiga operasi sekaligus,” kata Mayor. Daniel Cox, ahli bedah trauma di tim. “Dengan CCATT, kita bisa memberikan perawatan intensif untuk tiga sampai enam orang.”
Untuk tim 59th MDW, mendukung perjalanan presiden ke Kuba adalah pengalaman yang langka dan tak terlupakan, kata Ervin.