Rusia tahun ini akan menempatkan beberapa sistem pertahanan rudal terbaru dan pesawat tanpa awak di Kepulauan Kuril yang dipersengketakan antara Moskow dan Tokyo.
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, Jumat 25 Maret mengatakan persenjataan baru tersebut merupakan bagian dari gerakan untuk memperkuat kembali unit militer yang sudah ditempatkan di Kurils, kata Shoigu dalam komentarnya di stasiun televisi pemerintah. “Sistem rudal pantai Bal dan Bastion serta generasi baru pesawat nirawak Eleron 3 akan ditempatkan di sana tahun ini,” katanya.
Sengketa atas kepulauan itu, yang dikenal dengan sebutan Kurils di Russia dan Teritori Utara di Jepang, membuat tegang hubungan kedua negara sejak Perang Dunia II, ketika pasukan Soviet menduduki empat pulau di ujung selatan rantai kepulauan itu.
Akibat sengketa itu sampai saat ini Moskow dan Tokyo secara resmi belum menandatangani perjanjian damai pasca Perang Dunia II.
Bastion merupakan sistem pertahanan bergerak yang dipersenjatai dengan dua rudal anti-kapal dengan jangkauan hingga 300 km. Sistem persenjataan ini juga ditempatkan di Krimea, yang dicaplok Rusia dari Ukraina pada 2014. Rudal anti-kapal Bal juga memiliki jangkauan sama.
Shoigu mengumumkan pada Oktober bahwa Rusia akan membangun pangkalan militer di Kepulauan Kuril.