MENCENGKERAM INDIA

Mungkin tidak ada negara yang lebih tergantung pada impor senjata Rusia dibandingkan India. Menurut SIPRI, India menerima 70 persen dari impor senjata dari Rusia dalam beberapa tahun terakhir (2010-2014). Meskipun memiliki industri pertahanan dalam negeri yang besar dan meskipun secara harfiah dalam beberapa dekade terakhir berupaya mengembangkan dan membangun persenjataan canggih sendiri, India terus sangat bergantung pada Rusia untuk persenjataan paling canggih di gudangnya. Sistem senjata utama Rusia yang ditemukan di militer India termasuk Su-30MKI, tank tempur utama T-90, kendaraan tempur infanteri BMP-2, yang rudal anti-tank 9M113 Konkurs. Selain itu juga pesawat peringatan dini udara Ae-50 dan berbagai rudal seperti Kh-35 3M-54 Klub, RE-73 dan RE-77 AAM.
New Delhi juga bekerja untuk menciptakan sebuah sistem pertahanan rudal nasional dengan menggabungkan sistem rudal darat ke udara S-300 Rusia dan berbagai sistem exoatmospheric dengan rudal yang dibangun dalam negeri serta radar Green Pine yang dibangun Israel.
Selain itu, angkatan laut India telah mengakuisisi kapal induk dari Rusia dengan proses yang sangat panjang yakni Admiral Gorshkov. Sebbuah kapal induk kelas Kiev dengan berat 45.000 ton dinonaktifkan oleh Angkatan Laut Rusia pada tahun 1996. Setelah bertahun-tahun negosiasi, Moskow dan New Delhi menyetujui kesepakatan dimana Rusia akan memberikan kapal induk gratis, sementara India membayar Rusia sekitar US$1 miliar untuk mereparasi dan mengupgrade kapal agar bisa dijadikan pangkalan bagi MiG-29.
Tetapi India harus membayar lagi US$700 juta untuk membeli pesawat dan sistem senjata, yang meliputi 12 MiG-29K Fulcrum-D satu kursi dan empat pesawat pelatih MiG-29KUB dua kursi serta enam helikopter Kamov Ka-27 dan Ka- 31 lengkap dengan pelatihan, simulator, suku cadang, dan pemeliharaan fasilitas. Kapal induk yang kemudian berganti nama dengan INS Vikramaditya, seharusnya dikirim ke Angkatan Laut India pada pertengahan 2008 telah mengalami sejumlah masalah. Selain biaya membengkak hingga tiga kali lipat, kapal induk baru diterima pada 2013.
Selain penjualan senjata dalam bentuk off-the-rak, Moskow telah mengizinkan India untuk memproduksi di bawah lisensi sejumlah sistem senjata Rusia. India saat ini memproduksi pesawat tempur Su-30, tank T-90, peluncur roket BM-9A52 Smerch, senjata anti tank dipandu laser 9M119 Svir Svir / AT-11. Lebih penting lagi, Rusia dan India juga mulai mengeksplorasi bersama penelitian dan pengembangan serta produksi sistem senjata baru. Salah satunya rudal jelajah supersonik BrahMos.
Selain itu, pada tahun 2006, Rusia Irkut Corporation menandatangani kesepakatan senilai US$ 700 juta ) untuk merancang dan membangun pesawat angkut multirole 60 ton. Dan yang paling penting adalah pengembangan pesawat tempur generasi kelima India yang akan didasarkan pada T-50 PAK FA Rusia. Meski untuk yang terakhir ini sepertinya ada masalah yang menjadikan kesepakatan mengalami jalan buntu dan India dikabarkan tidak tertarik lagi. Selain itu Rusia juga seperti tidak bersemangat dengan hanya akan membeli 12 pesawat T-50 dan memilih untuk membeli lebih banyak Su-35.
Tetapi secara keseluruhan, New Delhi bisa berinvestasi hingga US$ 35 miliar ke dalam pengembangan pesawat generasi kelima dari penelitian, pengembangan dan pengadaan 250 pesawat.