Sebuah ancaman mematikan duduk di Irak sat ini. Salah satu yang bisa membunuh ratusan ribu warga sipil dengan hentakan kecil. Senjata yang sempat jatuh ke tangan ISIS musim panas lalu.
Bukan rudal, atau bukan bom. Tetapi ancaman mematikan itu datang dari Dam Mosul. Sebuah dam paling produktif di Timur Tengah. Namun kedekatannya dengan Mosul, kota Irak terbesar ISIS, telah menyebabkan mimpi buruk bagi Baghdad dan Washington.
Dibangun selama era Saddam di atas pondasi yang lemah, bendungan membutuhkan perawatan terus menerus dan penguatan dengan beton segar. Tanpa upaya ini, sekitar sepuluh miliar ton air mengancam untuk menyapu menuruni Tigris, kota-kota dan desa-desa banjir ratusan mil. Menurut sebuah laporan jika dam ini jebol, Baghdad bisa melihat banjir sedalam lebih dari 15 kaki.
Sebuah studi US Army Corps of Engineers pada tahun 2006 menyebutnya bendungan ini menjadi yang paling berbahaya di dunia dan perkiraan potensi korban warga sipil mencapai sebanyak setengah juta.
Sebagaimana dikutip National Interest, Senin 28 Desember 2015, awal bulan ini, Direktur Bendungan itu mengakui bahwa pertempuran tahun lalu telah merusak struktur di beberapa daerah kritis dan sekarang beresiko runtuh. Saat selama sepuluh hari ISIS mengendalikan bendungan pada bulan Agustus 2014, kelompok tersebut bahkan mengancam akan meledakkannya.
Pejuang Kurdi kemudian merebut kendali dari bendungan tersebut, tapi bentrokan sesekali terus terjadi di sekitarnya. Pada tanggal 16 Desember perdana menteri Italia-Italia bahkan mengumumkan negaranya mengerahkan 450 tentara tambahan untuk melindungi struktur. Sementara itu, pemerintah Irak di Baghdad terbukti tidak efektif untuk mengamankan bendungan. Sama ketika mereka terbukti tidak mampu mempertahankan daerahnya dari sapuan ISIS tahun lalu. Meskipun demikian, para pejabat Kurdi mendesak pemerintah di Baghdad yang kekurangan uang perlu menghabiskan US$250-500 juta untuk mengurangi bencana.
Baghdad jelas menyadari resiko ini. Menurut kesaksian kongres pada bulan September oleh Mercy Corps Michael Bowers, Pasukan Keamanan Irak telah mendesak evakuasi desa yang terancam dampak jika bendungan jebol.
Sejumlah negara Barat dan regional mencoba untuk mengalahkan ISIS dan membangun keamanan di Irak, mereka telah dipaksa untuk fokus pada ancaman militer langsung yang ditimbulkan oleh ISIS. Tapi ancaman dari bendungan ini kurang disadari oleh benak warga Irak. Akhir pekan lalu, salah satu kontestan di Miss Irak yang merupakan kontes pertama sejak 1972 menyebutkan memperbaiki bendungan sebagai prioritas nasional.
