Risiko Tinggi Jika Diteruskan
Di Suriah, Kremlin melihat risiko yang lebih besar dan biaya lebih besar dibandingkan dengan Ukraina. Turki sudah menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia November lalu dan telah menunjukkan tekad untuk berdiri teguh melawan Rusia. Pada bulan Januari setelah pelanggaran Rusia lain wilayah udara Turki, Ankara memperingatkan akan ada ‘konsekuensi’ dari hal itu.
Sementara itu, Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya mengirim pasukan darat tambahan untuk melatih dan mengaktifkan kekuatan oposisi Suriah dan melanjutkan operasi udara, meningkatkan kemungkinan bahwa oposisi Suriah akan memperoleh kekuatan dari waktu ke waktu.
Bagi Rusia melanjutkan misi di Suriah berarti membutuhkan peningkatan biaya besar. Rusia sudah kehilangan personil militer. Dan juga perlu diingat sejak awal Rusia menyatakan memang tidak akan melakukan intervensi jangka panjang dan mungkin telah menjadi semakin pendek dalam menghadapi peningkatan bantuan AS dan sekutu terhadap oposisi Assad.
Ada satu hal lagi Barat tetap teguh membela Ukraina. Penarikan ini akan membuka potensi Kremlin untuk mendapat pelonggaran atau bahkan pencabutan sanksi dari Eropa dan Amerika.
Tetap ada pertanyaan besar 1) Apakah Rusia akan terus menarik pasukan dan asetnya dari Suriah seluruhnya? Pakah operasi udara akan terus? 2) Apakah Rusia siap untuk mengerahkan pasukan lagi jika Assad mulai kehilangan wilayah? 3) Akankah Assad (dan Iran) melakukan kompromi? 4) Apa implikasi bagi Ukraina?