Site icon

MiG 1,42, Hilangnya Siluman Berselimut Misteri

Tahun 1980-an adalah waktu yang sangat menarik di dunia pesawat tempur karena banyaknya muncul teknologi baru. Salah satu kemajuan tersebut bahwa Amerika dan Soviet mulai bekerja membangun pesawat siluman. Meskipun siluman adalah kata yang sangat umum digunakan dalam industri kedirgantaraan hari ini, tetapi di tahun 80-an, istilah itu masih asing dan hebat.

Amerika memulai generasi baru pesawat siluman dengan program “Advanced Tactical Fighter” atau ATF yang pada akhirnya melahirkan F-22 Raptor. Ketika menyadari mereka tertinggal beberapa langkah, Uni Soviet langsung menggeber program serupa.

Beberapa prasyarat dari program yang termasuk super-manuver, super-cruise dan siluman diluncurkan. Untuk mengejar ketinggalan dengan barat, Soviet meluncurkan dua program secara bersamaan. Yakni pesawat tempur berat dan program untuk yang lebih kecil, lebih dan lincah untuk tempur.

Sukhoi Design Bureau tentang merancang jet tempur berat SU-47 “Berkut”, Biro RAC-Mikoyan ditugasi merancang MIG LKM (Multirole Frontline Fighter). Program ini maju dengan kecepatan yang hebat dengan apa yang disebut Proyek Mikoyan 1,44 / 1,42 MiG LKM

MiG 1-42 LKM (Mnogofunktsionalny Frontovoi Istrebitel – Multifunctional Frontline Fighter), kadang-kadang disebut di Barat sebagai “ATFski,” adalah jet tempur multiperan siluman. Pesawat generasi kelima ini memiliki misi utama dari 1,42 adalah keunggulan tempur udara yang membuatnya setara dengan F-22, tapi juga menjadi pesawat tempur multi-fungsional yang mampu melakukan serangan darat sama baiknya

Dua prototipe telah dibangun, yang disebut MiG 1-44. Program ini telah ditangguhkan beberapa kali karena kurangnya dana tetapi tetap bertahan. Pesawat dirancang membawa rudal di teluk internal dan eksternal (seperti F-22. Jika itu dibangun, rencannaya masuk layanan sekitar 2006-2008.

Pesawat ini bermesin ganda dengan sayap delta, canards, ekor kembar, intake jet di bawah hidung, dan 3D vectoring nozzles. Pesawat seharusnya menjadi sangat lincah dan dapat supercruise. Radar array Phazotron N-014 untuk pengendalian tembakan dan radar N-012 menghadap ke belakang.

Biaya MiG 1,42 sekitar $US 70 juta  lebih mahal dibandingkan dengan Eurofighter yang seharga sekitar US$ 60 juta. Bahkan lebih mahal dibanding F-35 Lightning II (JSF) sekitar $ 36 juta tetapi masih di bawah F-22 yang senilai US$ 150 juta.

Tetapi pesawat tidak pernah masuk produksi hingga jatuhnya Uni Soviet. Beban ekonomi yang dirasakan Rusia menjadikan pesawat ini tidak jelas nasibnya. Namun, hingga kini pesawat ini masih menyimpan misteri. Meskipun proyek telah berhenti, pemerintah Rusia belum membatalkan program tersebut. Ini berarti bahwa proyek ini masih aktif atau dapat diaktifkan kembali jika diperlukan. Mungkinkah dia akan lahir kembali?

Exit mobile version