Perang Dingin adalah periode berbahaya dalam sejarah manusia. Perbedaan idiologi besar, kekuatan militer besar serta senjata nuklir telah menempatkan manusia pada titik yang sangat mengkhawatirkan. Untungnya era itu bisa dilalui dengan tanpa ada ledakan yang mematikan.
Perang Dingin telah menjadi era di mana perlombaan senjata antara Timur dalam hal ini diwakili Soviet dengan Barat dan Amerika. Kedua belah pihak berlomba-lomba untuk membangun senjata dengan satu tujuan pasti yakni menghancurkan lawan mereka baik di darat, laut maupun dara. Pada era ini lahirnya pesawat tempur, tank,kapal selam, rudal yang sampai saat ini masih terasa aromanya dan menjadi dasar dari pengembangan teknologi perang selanjutnya. Dan berikut lima senjata paling mematikan saat era Perang Dingin
1. Kapal Selam USS George Washington
Kapal Selam USS George Washington
Awalnya dirancang sebagai kapal selam serangan, lambung George Washington kemudian diperpanjang untuk mengakomodasi 16 rudal Polaris dengan hulu ledak nuklir.. Setiap rudal memiliki jangkauan 1.500 mil, membuat kapal selam rudal balistik menjadi lompatan yang luar biasa dalam kemampuan mengirim bom nuklir dibandingkan pesawat pembom B-29 yang beroperasi pada akhir Perang Dunia II.
Kemajuan teknologi miniaturisasi senjata nuklir berarti bahwa hulu ledak W-47 yang dibawa Polaris hanya memiliki berat 720 poun tetapi mampu menghasilan ledakan 600 kiloton. Sebagai perbandingan, “Little Boy” bom dijatuhkan di Hiroshima yang memiliki berat 9.700 poun memiliki daya ledak hanya 15 kiloton.
2. Senjata Serbu AK 47
AK 47
Senapan serbu Avtomat Kalashnikova Model 1947, atau yang lebih dikenal dengan AK-47 adalahs alah satu senjata paling terkenal yang pernah dibuat di muka bumi. Senjata degnan magazin 30 bisa ditemu dari Nikaragua hingga Vietnam, dari jalan-jalan Los Angeles hingga jalan-jalan Mogadishu. AK-47 adalah senjata ringan, tangguh dan sangat mudah untuk digunakan. Bahkan anak-anak bisa menggunakannya.
AK-47 merupakan gagasan dari Mikhail Kalashnikov, seorang mekanik sederhana era Perang Dunia II yang merancang senjata ketika dia sedang dalam pemulihan dari cedera perang. Desain menunjukkan pengaruh yang jelas dari M-1 Garand Amerika dan StG-44 Jerman.
Sekitar 75 juta AK-47 telah dibangun, sangat mungkin menjadikannya senjata api paling produktif sepanjang masa. Jutaan AK-47 terus digunakan di seluruh dunia oleh angkatan bersenjata, gerakan gerilya dan kelompok militan sampai hari ini. Ketika era Perang Dingin, senjata ini juga menjadi andalan jutaan tentara blok Timur yang sangat dikahwatirkan oleh NATO jika terjadi pertempuran darat.
3. F-4 Phantom
F-4 Phantom
F-4 dikembangkan dan diproduksi oleh McDonnell Aircraft yang kemudian diakuisi oleh Boeing. Diterbangkan oleh Angkatan Udara AS, Angkatan Laut dan Korps Marinir, serta sekutu termasuk Jerman, Jepang, Israel dan Turki. Pesawat bermesin ganda dengan badan besar dan memiliki fleksibilitas untuk melakukan superioritas udara, pertahanan armada, penekanan pertahanan udara, pengintaian , pelarangan dan dekat misi dukungan udara. Dengan kemampuannya yang kompleks ini menjadikan Phantom lebih membahayakan dibandingkan jet tempur lain yang lahir di era Perang Dingin seperti F-16 atau F-15 di kubu AS atau Su-27 serta MiG-29 milik Rusia. Terlebih dua pesawat itu masih dalam varian awal.
F-4 Phantom yang ada dalam layanan Amerika Serikat telah melihat pertempuran di Vietnam, Irak dan Kuwait. Sementara bersama Angkatan Udara Israel pesawat terjun dalam Perang Yom Kippur 1973. Di Angkatan Udara Iran mereka menjadi andalan dalam perang Iran-Irak 1980-1988. dan dalam pelayanan Turki digunakan dalam menggempur kelompok Kurdi. Mayoritas F-4 telah pensiun namun beberapa masih terbang bersama Korea Selatan, Turki dan Iran.
4. FN-FAL Battle Rifle
FN-FAL Battle Rifle
FN-FAL merupakan senjata otomatis dengan bilik 7.62mm dengan dua puluh putaran magazine, memberikan daya tembak tinggi. FAL secara teknis senapan pertempuran, bukan senapan serbu, karena lebih berat dan ukuran peluru yang lebih besar.
FAL digunakan luas di Barat serta sejumlah negara ketiga di Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Afrika. Senjata ini bahkan saling bidik ketika konflik Falklands karena baik Inggris maupun Argentina menggunakanya. Desain ini sekarang dianggap usang dan sebagian senapan FAL telah pensiun.
5. Chieftain Main Battle Tank
Chieftain Main Battle Tank
Chieftain adalah evolusi dari tank Centurion, yang muncul pada akhir Perang Dunia II. Chieftain memiliki armor jauh lebih baik daripada Centurion dan mesin ditingkatkan. Tank ini menggunakan senjata meriam L11A5 120mm yang jauh lebih kuat dibandingkan meriam 105mm yang digunakan tank M60 Amerika dan dan meriam 115mm yang digunakan T-62 Soviet.
Chieftain bergabung dengan pasukan Inggris, termasuk Divisi 1 Lapis Baja. Bagian dari Angkatan Darat Inggris dari Rhine, Divisi Lapis Baja 1 bertugas membela Jerman Utara melawan invasi Soviet. Tank Chieftain juga digunakan Angkatan Darat Iran selama perang Irak-Iran.
Sumber: National Interest