F-4 Phantom
Lahir pada era Perang Vietnam, pesawat tempur pembom F-4 Phantom adalah salah satu lompatan besar dalam pembangunan jet tempur cepat pasca perang dunia II. Diterbangkan hanya tiga belas tahun setelah berakhirnya Perang Dunia II, F-4 bisa membawa muatan hingga 18.000 poun persenjataan atau hampir setara dengan bomber strategis B-29 Superfortress. Padahal F-4 adalah kelas jet tempur.
F-4 dikembangkan dan diproduksi oleh McDonnell Aircraft yang kemudian diakuisi oleh Boeing. Diterbangkan oleh Angkatan Udara AS, Angkatan Laut dan Korps Marinir, serta sekutu termasuk Jerman, Jepang, Israel dan Turki. Pesawat bermesin ganda dengan badan besar dan memiliki fleksibilitas untuk melakukan superioritas udara, pertahanan armada, penekanan pertahanan udara, pengintaian , pelarangan dan dekat misi dukungan udara. Dengan kemampuannya yang kompleks ini menjadikan Phantom lebih membahayakan dibandingkan jet tempur lain yang lahir di era Perang Dingin seperti F-16 atau F-15 di kubu AS atau Su-27 serta MiG-29 milik Rusia. Terlebih dua pesawat itu masih dalam varian awal.
F-4 Phantom yang ada dalam layanan Amerika Serikat telah melihat pertempuran di Vietnam, Irak dan Kuwait. Sementara bersama Angkatan Udara Israel pesawat terjun dalam Perang Yom Kippur 1973. Di Angkatan Udara Iran mereka menjadi andalan dalam perang Iran-Irak 1980-1988. dan dalam pelayanan Turki digunakan dalam menggempur kelompok Kurdi. Mayoritas F-4 telah pensiun namun beberapa masih terbang bersama Korea Selatan, Turki dan Iran.