Mampukah Arab Saudi Berperang di Dua Medan Secara Bersamaan?

Mampukah Arab Saudi Berperang di Dua Medan Secara Bersamaan?

Dikepung Kecemasan

f-15 arab

Banyak dari negara-negara peserta sudah melakukan hal itu, seperti Mali yang telah lama berhadapan dengan al-Qaeda di utara, dan Pakistan menghadapi serangan Taliban. Tetapi sebenarnya yang paling merasa terancam adalah Arab Saudi.

Pasukannya kini tengah berjuang dalam perang di Yaman yang ada di perbatasan selatan negara tersebut. Sementara Angkatan Udara dikerahkan ke utara untuk melawan ISIS di Suriah, kelompok yang telah melakukan beberapa pemboman di dalam Arab Saudi.

Saudi juga mulai merasa dikelilingi oleh milisi proxy dari rival bebuyutannya, Iran, dengan Hizbullah di Lebanon dan Suriah, milisi Syiah di Irak dan pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman.

Lantas apakah Arab Saudi bertempur di dua front yakni Yaman dan di Suriah?  “Aku tahu itu melelahkan dalam hitungan sumber daya, dalam hitungan orang,” kata Assiri. “Hari ini kita menghadapi tantangan di selatan dan pasukan kami terbang di utara dan disebarkan sejak 2014. Mengapa ini terjadi? Karena kita merasa bahwa keamanan nasional kita berada dalam bahaya”

Next: Kritik Terhadap Serangan Udara