Pada 11 Maret 1941 Presiden Amerika Franklin D. Roosevelt menandatangani RUU Lend-Lease, yang mengizinkan AS memasok sekutu koalisi anti-Hitler dengan sejumlah barang dan itulah momentum Amerika menyelamatkan ribuan tentara Soviet.
“Sekarang mereka mengatakan bahwa sekutu tidak pernah membantu kami, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa Amerika memberi kami begitu banyak barang. Tanpanya kita tidak akan mampu untuk membentuk cadangan kami dan melanjutkan perang,” kata Jenderal Soviet Georgy Zhukov setelah akhir Perang Dunia II.
“Kami tidak memiliki bahan peledak, mesiu. Kami tidak punya apa-apa untuk mengisi cartridge senapan kami. Orang-orang Amerika benar-benar menyelamatkan kita dengan bubuk mesiu dan bahan peledak mereka. Dan banyak lembaran baja yang mereka beri ke kami! Bagaimana bisa kami menghasilkan tank kami tanpa baja Amerika? Tapi sekarang mereka membuatnya tampak seolah-olah kita memiliki semua itu dengan berlimpah. Tanpa truk Amerika kita tidak akan memiliki apa-apa untuk menarik artileri kami. ”
Sejarah Lend-Lease dimulai pada tanggal 15 Mei 1940 ketika Perdana Menteri Inggris Winston Churchill meminta Roosevelt untuk memberikan sementara atau meminjami Inggris 40-50 kapal tua untuk pangkalan angkatan laut dan udara Inggris di Samudra Atlantik.
Amerika memiliki aturan hukum dari 1892 yang menyatakan menteri pertahanan dapat “menyewakan properti militer maksimal lima tahun jika negara tidak membutuhkannya.” Berdasarkan undang-undang ini program pasokan dikembangkan dan Roosevelt menandatangani menjadi undang-undang pada 11 Maret 1941.
Menurut program tersebut, alat Amerika yang hancur, hilang atau digunakan selama perang tidak dikenakan pembayaran. Yang harus tetap dibayar adalah properti yang tetap digunakan setelah perang dan digunakan untuk tujuan sipil.