Amerika Menagih, Soviet Menghindar
Setelah akhir Perang Dunia II AS meminta negara-negara untuk membayar peralatan yang mereka terima dan digunakan untuk sipil (kapal uap, truk, pembangkit listrik). Amerika yakin Uni Soviet harus membayar US$ 1,3 miliar namun pejabat pemerintah Soviet mengatakan mereka hanya bisa membayar US$170 juta.
Jelas, AS tidak bisa menerima kondisi ini, hingga memunculkan pembicaraan pada tahun 1972 di mana kedua negara menandatangani perjanjian dimana Uni Soviet diwajibkan membayar ke AS sebesar US$722 juta pada tahun 2001.
Beberapa tahun berikutnya Uni Soviet akhirnya membayar US$48 juta, namun karena Amerika melakukan amandemen Jackson-Vanik, Uni Soviet berhenti pembayaran. Amandemen tersebut membatasi perdagangan dengan negara-negara yang menghambat emigrasi dan melanggar hak asasi manusia lainnya. Salah satu alasan Washington memperkenalkan amandemen adalah penolakan Uni Soviet untuk membiarkan orang-orang Yahudi tinggal di negaranya.
Pada tahun 1990 Amerika dan Uni Soviet kembali ke perundingan. Diputuskan bahwa pada tahun 2030 Amerika akan menerima US$674 juta. Setahun kemudian Uni Soviet runtuh. Namun pada tahun 1993 pemerintah Rusia mengumumkan akan segera membayar semua barang yang telah diterima Uni Soviet sesuai dengan tagihan Lend-Lease.
Sumber: RBTH