Zoya Voskresenskaya
Pada 1929, Zoya yang baru berusia 22 tahun bergabung dengan divisi asing OGPU (Joint State Political Directorate). Tak lama, ia diundang ke Jenewa untuk menjadi seorang simpanan jenderal Jerman.
Ia mengenang, “Saya menjawab, ‘Baiklah, saya akan pergi, saya akan menjadi simpanan, jika ini memang harus dilakukan, tapi saya akan menembak diri saya sendiri setelah ini semua selesai.’ Itu adalah pertama dan terakhir kalinya saya ditawari tugas semacam itu.”
Pada tahun 1930-an, ia bekerja di Manchuria, Latvia, Jerman, dan Austria. Pada awal Juni 1941, menyamar sebagai staf VOKS (Persatuan Masyarakat untuk Hubungan Budaya dengan Negara Asing), Voskresenskaya menghadiri sebuah resepsi di kedutaan Jerman, ia diundang untuk menari waltz dengan sang duta besar, Count Werner von der Schulenburg. Saat menari, Zoya melihat bekas berbentuk persegi panjang di dinding, yang tadinya terpasang lukisan. Ia juga melihat sejumlah koper di pintu sebelah kiri yang dibiarkan terbuka. Ia kemudian melapor pada kantor pusat bahwa Jerman bersiap mengevakuasi kedutaan mereka, namun laporannya diabaikan.
Nazi Jerman menyerang Uni Soviet pada tanggal 22 Juni 1941. Serangan itu menjadi sebuah kejutan karena tak pernah diprediksi sebelumnya.
Pensiun pada tahun 1955, Zoya Voskresenskaya menjadi penulis buku anak-anak ternama dan tak ada yang tahu mengenai karirnya sebelum itu hingga tahun 1990, ketika kemudian Kepala KGB, Vladimir Kryuchkov, menyebutkan dalam sebuah wawancara bahwa ia pernah menjadi mata-mata Soviet.