Amerika Lakukan Debut Serangan Artileri ke Suriah dari Yordania
HIMARS

Amerika Lakukan Debut Serangan Artileri ke Suriah dari Yordania

Pentagon mengakui untuk kali pertama pasukan darat mereka yang ditempatkan di Yordania terlibat serangan langsung pada posisi ISIS di Suriah. Pasukan AS meluncurkan roket serangan artileri dipandu GPS untuk pertama kalinya pada 4 Maret.

Menurut pejabat Pentagon, roket berasal dari sebuah detasemen kecil yang beranggotakan kurang dari 100 tentara yang dikerahkan di dekat perbatasan Yordania dengan Suriah. Mereka menggunakan M142 High Mobility Artillery Rocket System atau HIMARS, yang merupakan, sistem rudal dipandu yang dibawa truk dengan kemampuan tembak hingga 185 mil. Angkatan Darat AS dan Korps Marinir mengoperasikan HIMARS ini.

“Serangan diluncurkan untuk mendukung pemberontak Suriah yang merebut pangkalan militer ISIS dekat kota perbatasan al-Tanf, di mana perbatasan Suriah, Irak dan Yordania bertemu,” kata Kolonel Angkatan Darat Steve Warren, Juru Bicara Departemen Pertahanan di Baghdad.

Kota perbatasan dikuasai ISIS sejak Mei 2015 dan memberikan link utama antara wilayah ISIS di Suriah dan Irak alternatif lembah Efrat.

Menurut Warren Detasemen HIMARS dikerahkan ke Yordania untuk pertama kalinya selama beberapa bulan terakhir. Tahun lalu, pasukan AS yang dilengkapi dengan HIMARS juga dikerahkan ke Irak, khususnya di pangkalan udara al Assad dan pangkalan udara al Taqaddum di provinsi Anbar, dan telah menembakkan beberapa ratus rudal pada target ISIS di Irak. Namun 4 Maret 206 lalu merupakan serangan pertama yang diluncurkan dari Yordania ke sasaran di dalam Suriah, kata Warren.

Hampir semua serangan AS terhadap ISIS ke Suriah selama ini dilakukan oleh pesawat tempur dan drone. Namun Warren mengatakan tidak ada alasan khusus kenapa dalam serangan 4 Maret mereka menggunakan artileri darat.

“Tidak ada alasan strategis yang besar atau apa, itu hanya sistem yang tersedia. Anda tahu, bahwa sistem senjata bekerja untuk itu target yang ditetapkan, “kata Warren sebagaimana dikutip Defense News Jumat 11 Maret 2016.

Yang jelas Warren memastikan keputusan untuk menggunakan HIMARS tidak ada hubungannya dengan pertahanan udara milik Rusia di Suriah. Itu hanya seperti mengatakan “Hei, kita punya sistem ini, itu di sini. Kita dapat menggunakan pesawat kami di tempat lain di mana HIMARS tidak dapat mencapai.’ Jadi itu hanya keputusan praktis. ”

Bantuan AS ke Yordania telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan mencapai US$ 1 miliar untuk pertama kalinya pada tahun 2014 ketika ISIS terus bergerak maju di seluruh Irak.