Bagaimana T-90 Rusia Dapat Lolos?
Apa yang sebenarnya kita lihat dari video tersebut? Kita dapat melihat tank T-90 yang diproduksi pada tahun 1992 dengan menara yang dibuat melalui pengecoran. Tahun pembuatannya dapat diketahui dengan adanya sistem penekanan optik-elektronik “Shtora” (lampu sorotnya terlihat di kedua sisi meriam) serta bentuk pintunya.
Tank T-90 dilengkapi pelindung reaktif “Kontakt-5”. Selain itu, di bagian depan terdapat pelindung lapis baja yang dikombinasikan dengan lembaran reflektif. Kita juga dapat mengecek pada bagian kiri yang terkena serangan TOW-2A, pelindung reaktif tank ini bekerja, tapi tampaknya kerusakan terhadap lapisan pelindung tidak terjadi.
Awak tank lalai dengan tugas mereka di medan perang, yaitu dengan membiarkan lubang masuk ke dalam tank terbuka. Di samping itu, sistem “Shtora” pun dimatikan.
Akibat ledakan enam kilogram hulu ledak, tentu saja terjadi kebocoran gelombang ledakan melalui pintu tank yang terbuka, dan operator tank melompat keluar dari tank.
https://www.youtube.com/watch?v=jfRcmbp1yjI
Tank Soviet dan Rusia dibangun sedemikan rupa sehingga dapat menahan serangan senjata antitank dengan berbagai sudut yang lebih kurang 30 derajat dari sumbu mesin.
Tank yang berdiri sendiri adalah target empuk bagi rudal. Taktik awak tank ini sendiri ternyata tak berhasil. Tank seharusnya digunakan sebagai bagian dari subdivisi dan bekerja sama dengan infanteri. Tank tunggal, terutama yang berdiri tetap di tempatnya merupakan target empuk bagi rudal.
Aksi ini terjadi di desa Sheikh Aqil, bagian barat laut Aleppo, tempat terjadinya pertempuran kelompok “Gunung Elang Zawiya” yang merupakan bagian kelima dari Tentara Pembebasan Suriah. Pertempuran itu merupakan pengintaian yang dilakukan oleh Hazara dan Syiah Afghanistan. Mereka mencoba merebut Sheik Aqil, tapi terpaksa mundur.
Pada rekaman video tersebut, tank T-90 tak terlihat hancur. Pada saat yang sama, di rekaman tersebut terlihat aksi penembakan para pasukan dengan peralatan perangnya, tapi tampaknya tank tersebut berhasil pergi atau telah dievakuasi. “Saya pikir, tank berhasil mempertahankan mobilitasnya dan para awak tetap hidup. Namun, bisa saja terdapat kerusakan perangkat pengamatan,” kata Murakhovski.
T-90 yang ada di Suriah merupakan sampel dari tahun 1992. Di samping itu, terdapat pula T-90A produksi tahun 2004. Tidak akan ada titik balik dalam peperangan akibat kemunculan teknologi jenis baru, seperti T-90 atau Su-35. Namun demikian, efektivitas pertempuran dapat meningkat secara signifikan jika tank digunakan secara bijaksana, yaitu dengan bekerja sama dengan infanteri, artileri, kelompok penerbangan, dan pemusatan kekuatan bersama, bukannya berlaga secara tunggal, melainkan bersama-sama.
Sumber: Indonesia RBTH