Site icon

Menunggu Kelahiran Kedua Raksasa Kelas Kirov

Admiral Nakhimov/Sputnik

Tidak ada keraguan bahwa kapal penjelajah nuklir kelas Kirov berukuran super Rusia adalah mesin pertempuran karismatik. Lengkap dengan sensor dan persenjataan, dan memiliki desain yang berbeda bila dibandingkan dengan apa pun di barat. Tetapi kenyataannya adalah bahwa mereka juga sangat langka dan hanya satu yang tetap dalam pelayanan selama beberapa dekade. Hanya saja semua akan berubah.

Hanya satu dari empat kapal kelas Kirov yang pernah dibangun tetap dalam tugas aktif sejak commissioning pada pertengahan 1990-an yakni kapal Pyotr Veliky, unggulan dari Armada Utara.

Sebagai bagian dari rencana Kremlin yang semakin agresif untuk merevitalisasi Angkatan Laut Rusia, pembangun kapal telah bekerja keras membawa kelas Kirov kedua, Laksamana Nakhimov, kembali ke kehidupan setelah berkarat karena dalam penyimpanan selama satu setengah dekade. Kapal ini akan dirombak dan direncanakan akan kembali ke armada di tahun 2019.

Pada saat itu, Laksamana Nakhimov akan mengambil tempat Pyotr Veliky, yang dijadwalkan untuk memasuki dermaga kering selama tiga tahun di mana ia juga akan mendapatkan perbaikan dan upgadre seperti kapal kembarannya.

Kapal jelajah tempur kelas Kirov konon akan menampilkan satu set baru dari sensor dan subsistem, dan yang paling menakutkan, senjata. Kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa kapal akan menerima sistem peluncuran vertical serbaguna yang benar-benar baru, membuat kapal ini mampu membawa berbagai variasi rudal anti-kapal dan rudal lain.

Bagaimana sebenarnya gambaran dari kemampuan kapal ini nanti? Masih sulit untuk ditebak. Tetapi Navyrecognition.com menyebutkan beberapa point dari upgrade yang bisa sedikit banyak menggambarkan tentang masalah ini:

Arsenal anti-pesawat milik kapal dikatakan juga menerima upgrade besar, dengan versi navalized dari sistem pertahanan udara yang ditakuti S-400 “Triumf” untuk menggantikan sistem S-300F / FM “Fort.

Namun sebagaimana ditulis Foxtrotalpha Selasa 8 Maret 2016 mungkin komponen baru yang paling menarik dari potensi arsenal baru kelas Kirov adalah akan dipasangnya rudal anti-kapal hipersonik Zircon yang diduga sedang dalam pengujian.

Rusia merupakan pemasok dari kecepatan rudal anti-kapal sangat tinggi, tapi tidak dapat dibandingkan dengan kecepatan Zircon, yang dikatakan berkisar antara mach lima dan mach tujuh. Melawan senjata kecepatan tinggi akan sangat sulit. Belum lagi jika serangan dilakukan dalam kombinasi dengan rudal lain.

Next: Tuan Rumah Segala Rudal

Tuan Rumah Segala Rudal
Pyotr Velikiy

Seperti segala sesuatu yang terkait dengan senjata Rusia, kita harus melihat apakah rumor dan klaim tentang Zircon dapat hidup sampai dengan realitas datang. Melihat Rusia memotong pengeluaran pertahanan dan melihat bahwa mereka sudah mengalami kesulitan affording senjata high-end lainnya dalam pengembangan, segala sesuatu harus dimasukkan ke dalam pertanyaan.  Namun bisnis ekspor rudal anti-kapal selalu baik untuk Rusia, sehingga investasi di Zircon bisa saja terus berjalan.

TASS melaporkan bahwa Kirovs nanti akan menjadi rumah rudal hipersonik Zircon, rudal subsonik Kalibr, dan jelajah supersonik Onix, dan mereka akan menjadi gudang dari 80 rudal anti-kapal di tabung peluncuran vertikal mereka. Dengan senjata yang begitu banyak kapal ini akan memiliki cukup kekuatan untuk terlibat dengan kekuatan angkatan laut negara manapun.

https://www.youtube.com/watch?v=YoQBNN2IlbI

Ketika ini kapal jelajah tempur nuklir masuk ke laut mereka akan menjadi satu dari sedikit kapal perang paling kuat yang pernah dibangun, dengan diperkirakan 174 cell peluncuran vertikal utama yang mereka miliki untuk rudal jarak menengah dan jauh permukaan ke udara dan rudal anti-kapal serta permukaan.

Mereka juga akan ditambah dengan sistem senjata defensif, termasuk ratusan rudal pertahanan wilayah, puluhan meriam dan roket anti-kapal selam.

Memang masih ada yang diperdebatkan tentang apa sebenarnya relevansi strategis dari kapal ini. Tetapi satu yang sulit untuk disangkal bahwa akan menjadi hal yang luar biasa melihat kapal perang raksasa ini berlayar di laut lepas di abad ke-21.

Exit mobile version