More

    Pentagon Mulai Bahas Penambahan Pasukan ke Depan Mata Rusia

    on

    |

    views

    and

    comments

    Pentagon membahas rencana untuk secara permanen memindahkan satu brigade tempur angkatan darat ke Eropa untuk menopang kekuatan sekutu menghadapi Rusia.

    Jika disetujui, langkah itu bisa melibatkan ribuan tentara karena sebuah brigade tempur terdiri antara 3.000 dan 5.000 personel. Hal ini juga akan menandai untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade terakhir Komando Eropa AS kembali meningkatkakn jejaknya di benua tersebut.

    Military Times mengutip pejabat militer Senin 7 Maret 2016 melaporkan,  Komandan Komando Eropa (EUCOM) Jenderal Philip Breedlove telah membahas rencana ini dengan para pejabat tingkat atas Pentagon di Washington pekan lalu.

    “Mereka mencari cara untuk meningkatkan kekuatan Angkatan Darat permanent di Eropa,” kata pejabat itu. “Mereka mencoba untuk mencari tahu ‘berapa banyak yang kita butuhkan, dan di mana ia akan ditempatkan?'”

    Breedlove prihatin dengan ukuran angkatan darat saat ini di Eropa yang hanya mencakup dua brigade tempur Angkatan Darat. Turun dari tahun lalu yang berjumlah empat brigade.

    “Kami tidak memiliki, menurut pendapat saya, pasukan AS yang cukup secara permanen ditempatkan ke depan, jadi saya percaya bahwa pasukan permanen perlu ditinjau,” kata Breedlove, yang juga menjabat sebagai komandan tertinggi NATO, kepada wartawan 1 Maret 2016 lalu.

    Diskusi tingkat tinggi di Pentagon ini dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran AS dan NATO yang akan kewalahan jika harus bertempur melawan kekuatan Rusia di sepanjang perbatasan timur NATO. Sebuah scenario perang ayang disusun RAND Corp pada Februari lalu menyebutkan NATO akan sangat kesulitan jika Rusia melakukan invansi.

    “Hasilnya, terus terang, bencana bagi NATO,” studi itu menyimpulkan. “Pada umumnya, infanteri NATO menemukan diri mereka bahkan tidak mampu mundur dan hancur di tempat,” kata laporan itu, mencatat bahwa postur pasukan AS dan NATO saat ini “berpotensi mengundang perang yang menghancurkan, bukan menghalangi.”

    Namun para ahli mengatakan bergerak brigade lapis baja berat dari Amerika Serikat ke perbatasan timur NATO akan membutuhkan waktu beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan. Di dalam Pentagon, masalah akan memicu pertempuran anggaran. Dan di Eropa, mereka harus memerlukan persetujuan dari sekutu dan kesepakatan dengan negara tuan rumah.

    Satu pertanyaan besar bagi AS adalah di mana kekuatan-kekuatan tambahan akan ditempatkan. Apakah di fasilitas Angkatan Darat di Jerman atau mungkin lebih dekat ke Rusia yakni di Polandia atau negara-negara Baltik.

    “Ada keuntungan dan kerugian untuk keduanya, kata David Ochmanek, mantan pejabat Pentagon yang kini menjadi analis pertahanan senior di RAND. “Sebuah kekuatan yang berada sangat di depan bisa rentan terhadap serangan preemptive dengan rudal jarak pendek atau pasukan khusus. Di Jerman akan lebih aman dari serangan tersebut tetapi harus bergerak cepat ke perbatasan dalam hal konflik. “

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this