Denmark siap mengirim jet tempur F-16 dan 400 pasukan khusus ke Irak dan Suriah untuk melawan ISIS. Mayoritas partai politik dalam komite urusan luar negeri parlemen menyatakan dukungan dengan usulan yang disampaikan Perdana Menteri Lars Løkke Rasmussen Jumat 4 Maret 2016 tersebut..
Keputusan ini dipandang sebagai tanggapan atas permintaan AS pada Desember lalu agar Denmark meningkatkan upaya melawan ISIS sekaligus tindak lanjut dari janji Menteri Pertahanan Peter Christensen kepada Menteri Pertahanan AS Ash Carter bulan lalu bahwa Denmark akan memberikan kontribusi pada koalisi internasional ke Irak dan Suriah.
Denmark sudah bergabung dengan koalisi internasional melawan ISIS pada bulan Oktober 2014. Sampai kemudian ditarik pulang pada Agustus, F-16 Denmark melakuka 547 misi di Irak utara dengan menjatuhkan lebih dari 500 bom.
Rasmussen mengatakan bahwa dengan komitmen baru, Denmark akan mengintensifkan serangan. “Kami harus berperang melawan ISIS dengan fokus dan kekuatan besar,” kata Perdana Menteri sebagaimana dikutip The Local.
Tidak disebutkan berapa Fighting Falcon yang akan dikirimkan Denmark, tetapi yang pasti mereka juga akan mengirim pasukan khusus serta pesawat angkut C130 Super Hercules. Denmark akan menjadi salah satu negara dengan militer terbesar di Irak dan Suriah ketika diukur per kapita. Kontribusi Denmark akan dimulai pertengahan 2016 dan 400 tentara akan mencakup pilot, staf pendukung dan 60 pasukan operasi khusus.
“Ini tidak berarti bahwa tentara Denmark akan masuk dalam pertempuran ofensif langsung. Tapi mereka bisa diserang, dan karena itu mereka akan memiliki mandat yang kuat,” tulis kantor berita Ritzau mengutip Menteri Luar Negeri Kristian Jensen.
Denmark saat ini memiliki sekitar 120 tentara yang telah ditempatkan di pangkalan udara Al-Asad dekat Baghdad, di mana mereka telah melatih tentara Irak dan pasukan keamanan Kurdi.
