Air yang Bergolak
Pesawat datang dan pergi, tapi kapal selam tangguh terbaru Rusialah yang membunyikan lonceng kekhawatiran di Pentagon. Kepala AL Rusia Laksamana Viktor Chirkov baru-baru ini menyebutkan bahwa kapal selam Rusia meningkatkan jumlah patroli sebanyak 50 persen dibanding 2013.
Pada September 2015, Rusia mengirim ‘Alexander Nevsky’, kapal selam nuklirnya yang paling mematikan ke teater Pasifik. Kapal selam nuklir kelas Borei tersebut dilengkapi dengan 16 misil balistik antarbenua Bulava. Tiap misil dipersenjatai oleh enam hingga sepuluh hulu ledak. Artinya secara teoritis, tiap kapal selam mampu menyerang 160 kota musuh yang berada di jangkauan 8.300 kilometer. Itu merupakan kapabilitas yang sungguh luar biasa bagi sebuah kapal selam.
Kedatangan Borei menandai pengembangan pasukan kapal selam nuklir Armada Pasifik Rusia pertama yang signifikan selama lebih dari tiga dekade. Dalam laporan War is Boring, mengutip seorang pakar, Rusia disebut sebagai satu-satunya negara di dunia ini yang mampu membangun kapal selam nuklir yang nyaris tak bisa dideteksi AS.
Sebuah artikel di The Diplomat pada Maret 2015 mendeskripsikan ‘Alexander Nevsky’ sebagai “Oktober Merah Putin”, sedangkan Russia Today menyebut kapal selam kelas Borei tersebut sebagai “alat penangkal nuklir tercanggih di muka bumi.”
Beberapa kapal selam Borei diperkirakan akan segera menggantikan kapal selam Delta-III yang saat ini beroperasi di Pasifik.
Selain kapal selam Borei yang panjangnya sekitar 175 meter, AL Rusia juga berencana memesan enam kapal selam diesel elektrik kelas Kilo untuk Armada Pasifik, demikian dilaporkan Janes. Kedatangan kapal selam super-tenang yang relatif kecil ini jelas akan mempersulit operasi AL Amerika di Pasifik.