Site icon

NATO Bantu Rusia Bangkitkan Pasukan Khusus Spetsnaz

NATO dan Ukraina secara resmi menyepakati untuk membangun kembali dan memperluas pasukan operasi khusus Ukraina. Hal ini sangat dibutuhkan karena ketika Uni Soviet dibubarkan pada tahun 1991 Ukraina mewarisi sekitar 6.000 pasukan operasi khusus.

Selama tahun 1990-an jumlah ini menyusut menjadi sekitar 3.000. Alasan umum untuk pasukan operasi khusus adalah bahwa banyak dari mereka adalah warga Rusia atau pro-Rusia dan Rusia berupaya merekrut pasukan operasi khusus yang tersebar di negara-negara bekas Soviet hingga akhirnya mereka berbondong-bondong ke Rusia.

Ketika muncul pemberontakan Ukraina pada tahun 2014 yang akhirnya memunculkan pemerintah anti-Rusia di Ukraina,  pasukan operasi khusus tersingkirkan  atau dibuang, karena mereka lebih loyal ke Rusia. Sejak itu Ukraina telah membangun kembali pasukan operasi khusus dengan menggunakan pasukan yang loyal Ukraina. Sehingga membutuhkan baantuan NATO untuk membangunnya.

Pasukan operasi khusus Ukraina era Soviet masih berasal dari tradisi Rusia yang sangat dihormati. Angkatan udara (pasukan payung) dan pasukan operasi khusus (Spetsnaz) secara historis menjadi sumber utama kebanggaan Rusia. Pada tahun 70-an dan 80-an, sekitar 30.000 Spetsnaz dan Pasukan udara merupakan pasukan yang paling efektif yang tersedia selama Perang Afghanistan ( 1979-1989).

Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, pasukan khusus Rusia mengalami masalah yang sama seperti Rusia, yaitu korupsi, moral yang rendah, pendanaan yang rendah, dan penurunan besar dalam kualitas pelatihan. Tentara operasi khusus sering dituduh menjadi pembunuh bayaran dan melakukan “tugas khusus” lainnya untuk mafia selama Rusia kacau pada tahun 90-an.

Ukraina menjadi ajang operasi pasukan khusus Rusia pada tahun 2014 ketika Moskow mengankesasi Semenanjung Krimea. Sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh beberapa ratus anggota Resimen GRU 45 Spersnaz. Operator ini dikirim ke Krimea menyamar sebagai warga sipil untuk menciptakan “pemberontakan rakyat” yang akan memungkinkan Rusia untuk mencaplok Krimea. Beberapa orang berseragam yang kemudian menguasai Crimea adalah penduduk setempat yang tampaknya pro-Rusia dan disewa oleh Rusia.

Inti dari “milisi lokal” ini adalah laki-laki dengan pelatihan militer yang jelas dan yang telah menggunakan keterampilan mereka baru-baru ini.  Dan Spetsnaz dan jelas bertanggung jawab atas semua ini. Hampir 60 persen dari warga Krimea adalah etnis Rusia dan GRU tampaknya telah merekrut pengikut di sana selama bertahun-tahun.

Next: Sejarah Spetsnaz

Sejarah Spetsnaz

Setelah Perang Dunia II Uni Soviet mengakui keberhasilan AS dan pasukan komando Amerika dan berusaha untuk meniru keberhasilan mereka. Pada tahun 1960, Tentara Merah mulai mengorganisir “pasukan tujuan khusus” ( “Spetsialnoye nazranie”, atau disingkat Spetsnaz). Uni Soviet telah memiliki beberapa bentuk komando tetapi mereka adalah unit khusus polisi rahasia (KGB). Untuk operasi khusus militer akan dibentuk unit sementara yang sepenuhnya terdiri dari militer.

Sebuah brigade Spetsnaz terdiri 1.300 tentara laki-laki. Sebuah kompi Spetsnaz memiliki 135 anggota yang dibagi menjadi 15 tim independen. Organisasi sebenarnya brigade ini terdiri dari empat batalyon parasut, kompi pembunuh, markas, dan pasukan pendukung (terutama komunikasi).

Sebuah brigade Spetsnaz angkatan laut memiliki dua batalyon “perenang tempur” (sebanding dengan SEAL), satu batalion parasut, kompi kapal selam cebol, dan unit lainnya. Ada juga banyak kompi independen Spetsnaz yang ditugaskan untuk tentara atau unit yang lebih kecil.

Dalam masa perang masing-masing tim akan diberikan tugas untuk menghancurkan wilayah musuh dari dalam. Atau, jika tidak untuk menghancurkan sesuatu, untuk kemudian pergi jauh dan mencari tahu apa yang terjadi di belakang musuh.

Sederhananya, tugas dari Spetsnaz adalah pengintaian dan sabotase. Tim Spetsnaz akan dikirim ke target dengan parasut, kapal, kapal selam, atau sebagai “turis” sebelum perang dimulai. Pada puncak Perang Dingin Uni Soviet memiliki sekitar 30.000 Spetsnaz dalam pelayanan.

Selama periode Soviet Spetsnaz dipandang sebagai organisasi elit dan hal karir. Bahkan setelah Uni Soviet jatuh Spetsnaz masih dipandang sebagai kelompok elit. Itu tidak luput dari perhatian Spetsnaz veteran yang selalu mendapat permintaan untuk menjadi pengawal dan pakar keamanan.

Ketika Uni Soviet jatuh pada tahun 1991 Spetsnaz tidak menghilang. Negara-negara baru yang terbentuk dari bagian Uni Soviet mewarisi setiap unit Spetsnaz yang ditempatkan di wilayah mereka. Banyak dari Spetsnaz non-Rusia masih ada, meskipun sebagian besar bukan dari kualitas yang sama seperti ketika Uni Soviet masih ada. Meskipun ada sedikit Spetsnaz era Soviet masih ada dari sekitar 10.000 dari mereka dalam pelayanan Rusia. Dan selebihnya adalah tentara karir.

Pemerintah Rusia pasca-Soviet mempertahankan kekuatan pasukan komando mereka karena mereka tahu mereka akan membutuhkan beberapa pasukan yang terampil dan dapat diandalkan untuk keadaan darurat.

Seleksi dan pelatihan Spetsnaz digunakan untuk membuat unit komando di FSB (penerus KGB), intelijen militer (GRU), Kementerian Dalam Negeri (polisi nasional), dan berbagai organisasi paramiliter lainnya. Pada 2012 sebagian besar (sekitar dua pertiga) dari 15.000 tentara Spetsnaz berada di sepuluh Brigade tentara Spetsnaz. Sejak 2012 Rusia telah bekerja untuk memperluas kekuatan Spetsnaz

Exit mobile version