Suriah dan Kunci Rusia Membuka Baltik
Pangkalan Hmeymim/ Sputnik

Suriah dan Kunci Rusia Membuka Baltik

Masalah yang Dihadapi Rusia dan NATO

rusia suriah8

Masalah yang dihadapi Rusia, dan semua negara Eropa lainnya, adalah menurunnya angkatan bersenjata mereka setelah Perang Dingin berakhir pada tahun 1991. Militer Rusia benar-benar terluka. Pasukan Uni Soviet pada akhir tahun 1990-an, dikurangi menjadi 20 persen dari ukuran Perang Dingin.

Lebih buruk lagi, peralatan baru sangat sedikit dibeli selama sekitar 15 tahun setelah 1991. Dan banyak senjata dan peralatan era Perang Dingin  juga sudah cukup uzur dan secara teknologi telah ketinggalan zaman.

Tidak pasukan menyusut tetapi Rusia juga minim memberikan pelatihan (tidak ada uang untuk itu) dan petugas yang lebih mampu telah memilih untuk bekerja di sector sipil karena lebih menjanjikan.

Sejak tahun 2005 Rusia telah berusaha untuk memodernisasi pasukan serta juga memberikan pelatihan yang memadai dan kepemimpinan yang lebih baik. Hasilnya masih diragukan. Pasukan darat hanya bisa mengumpulkan sekitar 55 brigade, dibandingkan dengan 175 divisi (masing-masing divisi setara dengan sekitar dua brigade saat ini) dan lebih dari seratus divisi cadangan pada tahun 1990.

Pasukan cadangan Rusia menghilang pada 1990-an, bersama dengan senjata dan peralatan mereka. Sebuah, pasukan cadangan baru yang lebih kecil sedang dikembangkan sekarang ini.

Simulasi militer (wargames) dari invasi Rusia ke Baltik menunjukkan bahwa jika semuanya berjalan pasukan Rusia akan dibanjiri tiga negara Baltik dalam dua atau tiga hari. Ini diasumsikan bahwa NATO hanya memiliki sekitar satu minggu masa peringatan dan Rusia mengumpulkan pasukan (20-25 brigade dan beberapa ratus pesawat) di perbatasan Baltik.

NATO telah memiliki sekitar selusin brigade infantri gerak cepat (melalui udara) yang bisa bergerak ke Baltik dalam keadaan darurat. Brigade berat, dengan tank dan kendaraan lapis baja lainnya akan memakan waktu lebih lama untuk mencapai daerah itu.

Rusia akan berusaha untuk menempati Baltik, dan mengalahkan 20 brigade tempur Baltik dan NATO dalam beberapa hari. Hal ini akan membutuhkan kekuatan udara Rusia untuk mampu menetralisir kekuatan udara NATO selama beberapa hari.

Itu salah satu alasan utama Rusia mengirim beberapa lusin pesawat tempur terbarunya di Suriah beroperasi di bawah kondisi perang. Tapi masih belum jelas apakah pesawat dan sistem rudal anti-pesawat Rusia bisa mengalahkan kekuatan udara NATO.

Rusia juga menguji senjata artileri baru lainnya, sistem komunikasi dan peralatan penanggulangan elektronik. Semua akan digunakan untuk pergi di Baltik dan simulasi serangan Rusia atau NATO jauh lebih akurat jika Anda tahu bagaimana peralatan baru Rusia melakukan uji cobanya di Suriah.