Pertempuran tampak berhenti hampir di seluruh kawasan bagian barat dan utara Suriah pada setelah penghentian permusuhan berlaku Sabtu 27 Februari 2016. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut kondisi ini sebagai harapan terbaik bagi perdamaian sejak perang saudara mulai lima tahun lalu.
Berdasarkan persetujuan Amerika Serikat-Rusia yang disetujui pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dan banyak musuhnya, pertempuran direncanakan berhenti sehingga bantuan dapat mencapai warga sipil dan pembicaraan dapat diselenggarakan untuk mengakhiri perang yang telah membunuh lebih 250.000 orang dan membuat 11 juta orang tak memiliki rumah.
Gencatan senjata itu merupakan titik kulminasi dari usaha-usaha diplomatik baru yang mencerminkan suatu medan tempur berubah secara dramatis sejak Rusia ikut berperang pada September dengan serangan-serangan udara mendukung Presiden Bashar.
Intervensi Moskow secara efektif menghancurkan harapan para musuh pemerintah Suriah yang telah bertahan selama lima tahun didukung oleh negara-negara Arab dan para sekutunya dari Barat untuk melengserkan Presiden Bashar dengan paksa.
Persetujuan yang rapuh itu merupakan yang pertama dan telah diusahakan dalam empat tahun, dan jika terus berlaku, akan merupakan gencatan senjata yang berhasil sejauh ini.
Tetapi ada banyak titik-titik lemah dalam persetujuan itu, yang tidak ditandatngani langsunag oleh pihak-pihak yang berperang di Suriah dan kurang mengikat daripada gencatan senjata normal. Yang terpenting, persetjuan itu tidak mencakup kelompok-kelompok jihad kuat seperti Negara Islam (IS) dan Fron Nusra, cabang Alqaida di Suriah.
“Mari kita doakan pekerjaan ini karena inilah peluang terbaik yang kita dapat bayangkan bagi rakyat Suriah untuk miliki selama lima tahun terakhir supaya segala sesuatu berjalan lebih baik dan dengan harapan sesuatu terkait perdamaian,” kata Staffan de Mistura, utusan khusus PBB untuk Suriah pada jumpa pers tengah malam di Jenewa.
De Mistura mengatakan ia perkirakan ada pelanggaran tapi menyerukan pihak-pihak untuk menahan diri dan mencegah eskalasi.
Beberapa pemberontak di bagian barat dan utara Suriah mengatakan Sabtu pagi bahwa keadaan tenang sejauh ini.
Pelanggaran-pelanggaran awal dilaporkan oleh sebuah kelompok pemberontak Suriah di bagian baratlaut negeri itu. Tiga orang pejuanggnya terbunuh sementara pasukan darat menyerang beberapa jam setelah gencatan senjata berlaku. Juru bicara kelompok itu menyebutnya pelanggaran atas persetujuan tersebut sementara militer Suriah tidak dapat diminta komentar segera.