Bergegas di langit dengan kecepatan supersonik. Mampu beroperasi di semua cuaca, terbang tingkat rendah, penetrasi berkecepatan tinggi ke wilayah musuh. Dirancang untuk menggantikan berbagai macam armada angkatan udara yang ada pada masanya. Tornado: keajaiban yang menyatukan teknik banyak negara.
“Pesawat paling sempurna yang saya bisa membayangkan!” “Tidak ada pesawat yang pernah dirancang untuk dapat melakukan hal yang sama!” “Ini benar-benar luar biasa!”
Ini hanyalah beberapa contoh dari kutipan pilot yang memuji Tornado, pesawat tempur multi-peran yang melakukan uji terbang pertama lebih dari 40 tahun yang lalu atau pada tahun 1974. Meskipun usia sudah begitu tua, Tornado, dengan kemampuan yang ditingkatkan, masih merupakan tulang punggung dari pertahanan udara Eropa hari ini dan terus berlanjut hingga abad ke-21.
Menuju Eropa Bersatu
Ketika bicara soal Tornado, maka tidak lepas dari seseorang yang bernama Dr Welf-Werner Degel yang saat ini menjabat sebagai Managing Director Panavia. Dia telah terlibat dalam hampir semua hal yang terkait dengan Tornado, setidaknya di darat.
“Ketika aku memasuki proyek pada tahun 1986, varian baru dari Tornado sedang dikembangkan,” kenang Degel ketika diwawancarai Industrial Prime Februari 2016 ini.
“Itu memberi saya kesempatan untuk belajar tentang semua tahapan yang berhubungan dengan pesawat: pengembangan dan produksi pertama, dan kemudian upgrade dan dukungan layanan. Anda benar-benar beruntung jika itu terjadi pada Anda, karena dalam industri kedirgantaraan militer siklus selalu terjadi begitu lama. ”
Awalnya, Tornado merupakan hasil dari program ambisius tiga negara yang diluncurkan pada tahun 1969. Program ini dipimpin oleh Panavia dan didukung oleh kekuatan gabungan tiga negara mitra: Jerman Barat, Italia, dan Inggris.
Menurut Degel, mendirikan sebuah perusahaan seperti Panavia belum pernah terjadi di Eropa sebelumnya.
“Panavia mengumpulkan semua keterampilan dan kemampuan negara-negara yang berbeda,” katanya. “Seperti yang dapat Anda bayangkan hal itu menjadikan menyadikan standar yang sama adalah tantangan besar, masing-masing negara memiliki sistem sendiri-sendiri, standar, hukum, bahasa, dan sebagainya.”
Konsorsium tiga negara juga unik pada saat itu. Hal itu sering dianggap sebagai usaha percontohan di jalan menuju mimpi Eropa bersatu, atau apa yang sekarang dikenal sebagai Uni Eropa. Itulah sebagian alasan mengapa upaya yang didukung oleh dukungan besar, baik politik dan industri, hingga proyek bisa begitu sukses. Kemudian, proyek Tornado menjadi menjadi sedikit dari cetak biru untuk sejumlah proyek-proyek multi-nasional besar lainnya yang dilakukan di berbagai bidang.