Rusia Telah Mencapai Tujuan Utamanya di Suriah

Rusia Telah Mencapai Tujuan Utamanya di Suriah

Dengan adanya kesepakatan kesepakatan dengan AS tentang gencatan senjata di Suriah yang akan dimulai pada 27 Februari 2016 Rusia telah mencapai tujuan utamanya di daerah itu. Demikian dilaporkan The New York Times, Selasa 23 Februari 2016.

“Rusia mengirim hingga 50 pesawat tempur ke sebuah pangkalan udara di dekat kota pesisir Latakia Suriah pada bulan September, bersama dengan lebih dari 4.000 tentara untuk melindungi mereka,” tulis media itu

New  York Times menyebut ada lima tujuan dari langkah Rusia di Suriah  yakni menghentikan upaya penggantian rezim di Suriah, menggagalkan rencana Washington untuk mengisolasi Moskow, membuktikan Rusia adalah sekutu yang lebih solid dari Amerika Serikat, menampilkan senjata baru; dan menyajikan sebuah tontonan kebijakan luar negeri baru untuk publik Rusia yang lelah dengan perang di negara tetangga Ukraina.

Kelima hal itu telah tercapai dengan tingkatan yang berbeda-beda. “Di Suriah, Rusia mencapai tujuan utamanya menopang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, sekutu terkemuka Kremlin,” kata artikel tersebut.

Media itu juga menyinggung wawancara Presiden Vladimir Putin di televisi pada Senin di mana ia menggarisbawahi pentingnya upaya bersama Rusia-Amerika di Suriah.

“Putin ingin membuat jelas bahwa intervensi Rusia di Suriah akan menghindari keruntuhan bencana seperti yang terjadi di Irak, Libya dan Yaman, yang semuanya itu terjadi akibat Amerika,” kata harian itu. “Suriah, kata dia, bisa dijadikan contoh tindakan yang bertanggung jawab.”

Mediaini juga mengutip analis yang percaya bahwa Rusia ingin menjaga kehadirannya di Suriah cukup lama untuk mengawasi transisi ke pemerintahan baru di Suriah guna memastikan Damaskus tetap ada di barisannya, dan untuk menunjukkan bahwa transisi politik dapat dicapai melalui negosiasi , tidak perubahan rezim.

“Tidak ada yang bisa memberitahu Anda berapa lama akan berlangsung,” kata Dr. Alexander Shumilin, seorang ahli senior Timur Tengah di Russian Academy of Sciences. Dia  mengatakan akhir permainan Rusia adalah memindah proses militer menjadi proses politik. “Ini akan tergantung pada situasi, yang sangat rumit saat ini.”

Tujuan bahwa Moskow yang harus dicapai sekarang adalah pencabutan sanksi, yang Uni Eropa dan Amerika Serikat karena masalah Ukraina. Dan New York Times mengatakan Uni Eropa mengalami keretakan terkait masalah sanksi ini.