Site icon

Javelin, Penghancur Tank Paling Canggih AS Muncul di Garis Depan Suriah

Sebuah gambar dari rudal anti tank paling canggih buatan Amerika yang digunakan pasukan Kurdi di dekat kota Shaddadi Suriah utara, telah diposting ke media sosial pada Selasa 23 Februari 2016.

Jika gambar ini benar maka ini akan menjadi dokumentasi pertama dari penggunaan FGM-148 Javelin pertama dalam perang melawan ISIS dan menunjukkan peningkatan kualitas senjata yang disalurkan Amerika ke sejumlah kelompok lokal.

https://twitter.com/DrPartizan_/status/702143035564490752/photo/1?ref_src=twsrc%5Etfw

Javelin, pertama diterjunkan ke layanan pada pertengahan 1990-an. FGM-148 adalah se, adalah man-portable anti-tank paling milik Amerika.

Sejumlah negara lain menggunakan Javelin, termasuk Yordania dan Qatar. Berbeda dengan sistem BGM-71 TOW yang telah dikirim AS ke pemberontak di Suriah-Javelin menggunakan sistem canggih untuk benar-benar mengunci target melalui pencitraan inframerah. Javelin juga lebih portabel dibandingkan TOW yang masih membutuhkan tripod berat dan power supply portabel. Sementara Javelin dapat dengan mudah ditembakkan dari bahu.

Selain gambar yang muncul di Twitter, sebelumnya juga muncul video yang menggambarkan Vehicle Borne Improvised Explosive ISIS dihancurkan oleh rudal dua hari sebelum penampilan Javelin secara jelas ini.

Meski Javelin tidak muncul dalam video tersebut, jalur penerbangan rudal sebelum menghantam target sesuai dengan apa yang dimiliki oleh Javelin. Jalur yang dikenal sebagai “top-attack ” adalah ciri dari Javelin karena memungkinkan hulu ledak untuk menyerang target pada lapisan pelindung baja paling lemah.

“Dengan asumsi dia tidak menembak dari sisi target, itu pasti Javelin,” kata Kopral. Thomas Gray, mantan penembak Javelin Marinir yang menonton video sebagaimana dikutip Washington Post Rabu 24 Februari 2016.

Juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby mengatakan bahwa ia tidak bisa mengkonfirmasi keaslian gambar dan hanya mengatakan “tidak ada yang berubah tentang kebijakan kami tidak menyediakan senjata untuk YPG.”

Shaddadi telah menjadi tempat pertempuran sengit dalam beberapa hari terakhir, saat pasukan YPG Kurdi dan Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS telah maju di bawah dukungan udara AS melawan ISIS. Meskipun lokasi yang sebenarnya mereka belum dikonfirmasi, pasukan Operasi Khusus AS baru-baru telah dikerahkan untuk untuk melatih, memberikan nasihat dan membantu pasukan lokal di darat.  Juga tidak jelas apakah pasukan khusus AS ini terlibat dalam pertempuran di sekitar Shaddadi. Tetapi dengan munculnya gambar dan video Javelin maka hampir bisa dipastikan pasukan khusus AS dekat dengan situasi ini.

Menurut Gray, membutuhkan waktu lebih dari tiga minggu dengan latihan empat jam sehari untuk mahir menggunakan command launch unit (CLU) dan kemudian Javelin.

Para pejabat AS telah membantah bahwa AS mengirimkan senjata kepada pasukan YPG Kurdi di Suriah, namun telah mengaku memberikan bantuan amunisi dan senjata kepada Pasukan Demokrat Suriah yang meliputi Kurdi dan Arab.

 

Exit mobile version