Rusia meminta izin kepada Amerika Serikat untuk menerbangkan pesawat pengintai dilengkapi dengan kamera digital bertenaga tinggi di atas Amerika Serikat. Hal ini tentu saja memicu perdebatan panjang dan panas di antara para pejabat Pentagon dan intelijen yang menilai ada niat Rusia untuk menggunakan penerbangan dalam kerangka perjanjian Open Skies itu untuk memata-matai pembangkit listrik, jaringan komunikasi dan infrastruktur penting Amerika lainnya. Rusia mengajukan permintaan izin untuk menempatkan alat baru di pesawat Tu-154 mereka.
Perjanjian Open Skies ditandatangani pada tahun 1992 oleh Amerika dan Rusia beserta 32 negara lainnya pada akhir Perang Dingin dengan masa berlaku satu dekade kemudian. Tujuannya adalah mendorong transparansi tentang aktivitas militer dan untuk mengurangi risiko perang dan salah perhitungan, terutama di Eropa.
Sebagaimana dilaporkan New York Times Selasa 23 Februari 2016 sekarang beberapa intelijen dan militer pejabat senior Amerika mengatakan teknologi digital baru dikombinasikan dengan pergeseran rencana penerbangan Rusia akan melanggar semangat perjanjian. Beberapa Partai Republik juga telah membunyikan nada alarm.
“Saya tidak bisa melihat alasan Amerika Serikat memungkinkan Rusia untuk menerbangkan pesawat pengintai dengan sensor canggih di atas Amerika Serikat untuk mengumpulkan intelijen,” kata Mac Thornberry, anggota parleman daeri Partai Republik asal Texas yang mengepalai Komite Angkatan Bersenjata DPR dalam pernyataannya Senin 22 Februari 2016.
Para pejabat intelijen Amerika mengatakan jaringan satelit mata-mata Rusia msaih compang-camping, sehingga penerbangan di atas Amerika Serikat adalah cara yang relatif murah untuk Moskow guna mengisi beberapa kesenjangan intelijen penting. Hal itu tidak masalah jika mereka terbang di atas fasilitas rudal silo Amerika, bunker dan bidang bomber yang memang diizinkan dalam perjanjian.
Tetapi beberapa tahun terakhir, bagaimanapun, penerbangan Rusia telah mengembangkan mata yang lebih liar, kritikus mengatakan, dan sekarang lebih rutin terbang di atas beberapa infrastruktur paling penting di negeri ini yang menurut penilaian intelijen adalah rahasia militer. Sementara Amerika Serikat mengandalkan satelit yang canggih , daripada penerbangan ini.
Departemen Luar Negeri Rusia dalam proposalnya mengatakan permintaan izin ini sebagai hal kecil yang dapat membantu melestarikan perjanjian Open Skies, yang penting untuk sekutu Eropa, dan menghindarkan peningkatan ketegangan hubungan Amerika Serikat dengan Rusia.
Rusia memungkinkan untuk beralih ke penerbangan sensor elektro optik yang akan lebih intrusif dan memberikan Moskow sarana lebih cepat, lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan sistem pengawasan sebelumnya.
Meningkatkan resolusi gambar memang diperbolehkan dalam perjanjian selama disepakati. Tetapi beberapa intelijen militer dan pejabat senior Amerika mengatakan perubahan ini bisa menjadikan infrastruktur paling penting Amerika menjadi rentan untuk menjadi target rudal jelajah jarak jauh Rusia.