Pertama dalam Sejarah, Perusahaan Terkoneksi Asing Ikut Urus Air Force One

Pertama dalam Sejarah, Perusahaan Terkoneksi Asing Ikut Urus Air Force One

GDC Technics sebuah perusahaan yang berbasis di Texas dan sebuah divisi dari penerbangan MAZ milik Arab Saudi, telah menjadi subkontraktor untuk perbaikan  Air Force One dan jet VIP lain. USA Today melaporkan perusahaan ini juga terlibat dalam perawatan E-4B, sebuah pesawat yang dikenal sebagai “Doomsday Machine” karena berfungsi sebagai antena pos komando nasional “dalam kasus darurat nasional atau hancurnya kontrol darat.

USA Today melaporkan hanya karyawan warga negara Amerika di GDC Technics, yang lulus pemeriksaan latar belakang yang dapat memperbaiki Air Force One dengan pengawalan.

Juru Bicara Angkatan Udara AS Letkol Chris Karns Senin 22 Februari 2016 mengatakan keamanan Air Force One adalah prioritas utama bagi Angkatan Udara. “Meskipun kami tidak dapat masuk ke rincian spesifik tentang langkah-langkah keamanan, ada protokol keamanan yang ketat,” kata Karns kepada USA Today. “Proses keamanan yang berkaitan dengan Air Force One terbukti efektif.”

“GDC, subkontraktor untuk Boeing, tidak memiliki akses tanpa pengawasan untuk pesawat juga tidak memiliki akses ke informasi sensitif tentang pesawat. subkontrak khusus ini hanya untuk memperbaiki dan merawat lemari, meja, dan perabot lain dan semua pekerjaan dilakukan di luar kantor, “tambah sang kolonel.

Meskipun Gedung Putih menolak untuk mengomentari kabar itu, Pentagon mengakui untuk pertama kalinya bahwa sebuah perusahaan yang memiliki hubungan dengan luar negeri telah bekerja di Air Force One.

Saat ketergantungan Pentagon pada kontraktor untuk pekerjaan militer semakin tinggi, ketergantungan Amerika Serikat pada fasilitas milik asing telah menjadi masalah. “Pada tahun 2006, Kongres membatalkan penjualan fasilitas pelabuhan AS ke Dubai Ports World of Uni Emirat Arab karena kekhawatiran tentang kepemilikan asing terhadap infrastruktur utama,” ia menambahkan.

Baca juga:

Apa Sebenarnya Air Force One?